Pemenang dalam Pilkades juga menyisakan
yang tidak terpilih sebagai bukti telah berlalunya kompetisi, disamping mereka yang
tidak terpilih telah membuang ongkos besar terdapat pula Incumbent yang tidak
bisa meneruskan duduknya di kursi kepala desa, bahkan ada calon Incumbent yang
tertinggal 1046 selisih suara, sementara salah satu calon hanya mendulang kurang
dari 860 suara, pemenang Pilkades Beji lebih bertenaga dibanding dua kompitetor
lainya, berbeda halnya dengan desa Pucung Kidul, calon Incumbent memiliki daya
yang sangat besar dengan perolehan 1810 suara dan meninggalkan pesaingnya
dengan 1057 suara. Pilkades serentak di kecamatan Boyolangu yang digelar pada
21 Mei 2013 juga memastikan empat calon kepala desa Incumbent yang tidak meneruskan
pegang “ stempel “ kepala desa, Moyoketen, Sobontoro, Beji, Serut. Sementara
desa Tanjungsari, Kepuh, Wajak Kidul, Pucung Kidul, Boyolangu, Kendalbulur, kursi
kepala desa masih tetap akan diduduki untuk enam tahun kedepan oleh orang yang sama.
Tidak
semua calon yang tidak terpilih disebut sebagai kurang tenaga karena dalam
Pilkades serentak itu terdapat dua desa yang bisa disebut sebagai “ lawan
tanding di tempat tidur “ saja, bahkan salah satu calonnya disebut “ tidak
bernafsu “, desa Kepuh dan Kendalbulur, meski para calon tetap duduk dilokasi yang
dekoratif ala pengantin, sesengguhnya tidak terjadi peperangan yang sesengit
seperti terjadi di desa lainya, bisa ditebak di kedua tempat ini langit tetap
cerah dan oksigen tetap segar karena rendahnya suasana mistik dan kemenyan yang
dibakar namun pastinya putaran rupiah juga minim karena tidak menarik para
botoh, ini terjadi karena mereka yang dipilih adalah sepasang suami isteri yang
juga Incumbent, sudah dipastikan mereka tetap akan “nggarap bengkok” siapapun
yang terpilih. Sementara bagi puluhan calon kepala desa lainya yang tidak
terpilih, masih ada peluang periode mendatang tentunya harus dengan tenaga penuh.
TABEL
KADES 1
Calon
Incumben yang terpilih
Dukungan
Utuh, Penuh Nyali
Yulianto,
kepala desa terpilih desa Ngranti salah satu calon kepala desa yang tetap
berada di arena pemilihan hingga berakhirnya penghitungan suara di balai desa
setempat. Meski hanya unggul 19 suara dalam Pilkades serentak se kecamatan Boyolangu,
pengusaha pakan ikan itu mengikuti penghitungan suara secara langsung, dalam
suasana yang sangat menegangkan karena ketatnya perolehan masing-masing, bahkan
sempat tertinggal, penyandang gelar sarjana Pendidikan itu tetap bertahan
dengan hanya ditemani istri dan anaknya, sementara para pendukungnya semakin
meninggalkan balai desa karena calonya mulai kalah dalam perhutungan saat surat
suara tersisa tidak lebih dari 200, tetapi dengan “Nyali Penuh” mampu
mengembalikan kepercayaan para pendukungnya kembali ke balai desa dan menjemput
calonnya dengan kemenangan. Sementara calon terpilih desa Wajak Klidul melakukan
hal yang sama, namun calon Incumbent ini menorehkan selisih 192 suara meski diyakini
tidak semenegangkan Yulianto, dialah satu-satunya calon perempuan yang terpilih
dan akan tetap menjadi satu- satunya kepala desa perempuan dikecamatan Boyolangu
dengan meninggalkan 7 calon perempuan lainya dalam Pilkades serentak, Supayati
namanya dia tetap memiliki “nyali“ dan penuh. Tetapi yang juga mengejutkan
terjadi di desa Sobontoro, dengan nyali penuh Sodik Afandi memenangi Pilkades
dengan selisih 374 dari calon Incumbent
Berbeda
di desa Bono tenda yang terpasang dihalaman balai desa sejak dimulai hinga
berakhirnya penghitungan tetap dipenuhi oleh ratusan orang hingga surat suara
terakir yang menghasilkan kepala desa terpilih dengan selisih suara 123 mereka
serentak bersorak. Sebenarnya saat pengumpul suara terbanyak mencapai angka 1.250
diantara mereka telah menjemput pemenang Pilkades, pendukung tetap utuh dan
menyaksikan Yasin pulang dengan kemenangan masyarakat desa bono secara utuh
Sementara
di kecamatan Kedungwaru, Pilkades yang digelar hingga bulan Mei 2013 memastikan
empat (4) kepala desa lama tetap akan mengikuti prosesi pelantikan dalam waktu dekat,
sedang 32 calon lainya masih berkesempatan mengikuti Pilkades periode mendatang,
termasuk 3 calon incumbent yang dalam Pilkades lalu masih kurang tenaga. 16
desa telah menggelar pesta demokrasi desa yang diikuti 48 calon dan
menghasilkan 12 wajah baru sebagai kepala desa terpilh, namun dari 9 calon
perempuan selama pilkades se kecamatan Kedungwaru calon perempuan belum se
perkasa calon laki-laki, ini terbukti tidak ada dari calon itu yang terpilih, padahal
semua calon perempuan di Pilkades Kedungwaru memiliki “nafsu besar”, yang
tentunya berbeda dengan 2 calon perempuan di Pilkades boyolangu yang “tidak
bernafsu”.
TABEL
KADES 2
Pilkades
yang sudah berlangsung di kecamatan Kedungwaru terpilihnya Mukaji sebagai
kepala desa Rejoagung sebagaai salah satu yang fenomenal, ini dikarenakan
sedari awal dia dianggap sebagai calon underdog, terutama oleh para botoh besar,
tetapi hasil akhir Mukaji, calon dengan latar belakang merah putih mendapat
dukungan lebih banyak pemilih, demikian halnya di desa Kedungwaru calon
incumbent Sugeng Mulyono dengan gambar berlatar belakang merah putih masih
sangat perkasa mengungguli calon lainya dengan selisih 793 suara. Meski
terdengar dari awal Incumbent ini tidak diunggulkan oleh para botoh. Berbeda
dengan Pilkades Bangoan, Siswandi yang pernah menjabat sebagai kepala desa
setempat masih bertenaga besar untuk mengungguli 2 calon perempuan yang juga di
sebut bernafsu besar untuk saling menang, diyakini calon dengan latar belakang
merah putih, Suwandi tidak kalah dalam perebutan suara dari pemilih perempuan. Calon
incumbent lainya dengan latar belakang merah putih dan burung Garuda yang tetap
akan mengikuti pelantikan adalah Masrur yang memenangi Pilkades desa Ketanon, Parwoto
yang terpilih pada Pilkades Majan. Sementara calon dengan latar belakang merah
putih lainya yang merupakan pendatang baru Agus Fahrozi yang unggul atas 3
lawannya di Mangunsari, Mugiyono yang memenangi Pilkades Tapan, Fauzi Surahmad
yang terpilih pada Pilkades Plandaan, sedangkan desa Gendingan, Plosokandang
dan Bulusari masih akan tetap ditunggu siapa yang terpilh
Dari
sebelah timur kabupaten Tulungagung 14 desa dalam kecamatan Ngunut telah
melaksanakan Pilkades, sedangkan 4 desa bakal menyusul kemudian.
TABEL
KADES 3
Dipastikan
4 kades periode sebelumnya segera mengikuti pelantikan sedang calon Incumbent
lainya tidak mengikuti pelantikan untuk kedua kalinya tahun ini. Desa Kromasan,
Kacangan, Samir, Pulotondo, sampai dengan periode mendatang tanah bengkok tetap
dikelola kades periode sebelumnya, ini disebabkan dalam Pilkades yang digelar
beberapa waktu lalu calon incumbent masih memiliki tenaga penuh dan memenangi
gelaran itu, sedangkan desa Sumberejo Kulon, Sumberejo Wetan dan Pulosari
kepala desa yang menjabat periode sebelumnya segera mengakiri pengelolaan tanah
bengkok dan pastinya tidak lagi pegang “ stempel “, termasuk desa Ngunut tanah
bengkok ganti dikelola lain orang. Dari Pilkades yang digelar mulai 31 Maret hingga
1 Juni lalu dipastikan 10 wajah baru sebagai kepala desa terpilih akan dilantik
bersama 4 incumbent. (win, mam, gus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar