Gubernur Sambangi Bupati Bangli
Bangli Forum Indonesia--Gubernur Made Mangku Pastika 23 Januari lalu menyambangi kantor bupati Bangli,didampingi Wagub Sudikerta ,gubernur mensinkronisasikan program pemerintah propinsi dan pemerintah kabipaten. “ Sinkronisasi diperlukan agar program-program pemerintah provinsi dan kabupaten/kota tidak tumpang tindih atau beberapa prioritas menjadi terlupakan,” ujar Pastika
Bangli Forum Indonesia--Gubernur Made Mangku Pastika 23 Januari lalu menyambangi kantor bupati Bangli,didampingi Wagub Sudikerta ,gubernur mensinkronisasikan program pemerintah propinsi dan pemerintah kabipaten. “ Sinkronisasi diperlukan agar program-program pemerintah provinsi dan kabupaten/kota tidak tumpang tindih atau beberapa prioritas menjadi terlupakan,” ujar Pastika
Rombongan yang juga diikuti kepala
SKPD lingkup pemprov Bali diterima langsung bupati Bangli,I Made Gianyar.Bangli
Sebagai salah satu kabupaten yang menjadi prioritas program penanggulangan
kemiskinan, selain Karangasem, Buleleng dan Klungkung, angka
kesmiskinan Bangli mencapai 5,6 persen dibawah angka kemiskinan Provinsi secara
keseluruhan yang berada di angka 3,9 persen. Dengan kata lain Bangli menyumbang
angka kemiskinan yang besar di Bali, dan ini menjadi pekerjaan rumah Pemprov
Bali untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut. “Saya meminta kepada
Bupati, agar segera merinci keperluan kabupaten Bangli, dan setor ke provinsi,
agar bisa segera dianggarkan di Provinsi, kalau bisa sebelum maret semua sudah
lengkap,” tegas Pastika. Pastika minta program-program yang diusulkan oleh
Bangli pun harus sinergi dengan program provinsi. Untuk mempercepat mengurangi
angka kemiskinan, Pastika memprsilahkan Bangli untuk meminta tambahan unit
Simantri atau Gerbangsadu untuk meningkatkan perekonomian warga di desa.
Pastika juga meminta agar Bangli bekerja lebih keras untuk menggenjot PAD
dengan tidak hanya bertopang pada pertanian dan perkebunan , namun mulai
melirik sektor pariwisata. “Cari juga dari Pariwisata, namun jangan tinggalkan
pertanian, jadi kalau bisa buatlah konsep pariwisata yang ditopang oleh
pertanian,” pungkasnya.
Di paparkan oleh Bupati Bangli,
I Made Gianyar, bahwa Bangli selama ini
Bangli sudah bekerja sangat keras.
Bupati menambahkan Bangli seperti tertatih-tatih mengejar ketingggalannya dari Kabupaten yang
lain, ini tak lain karena minimnya dana dan keterbatasan SDM. Gianyar menyampaikan terima kasih atas
kunjungan dan memohon saran Gubernur langsung untuk menselaraskan
program-program pembangunan pro rakyat di Bangli. Gianyar juga menambahkan
bahwa untuk program-program pembangunan yang sudah tertuang dalam RPJMD
Kabupaten Bangli, sudah disinergikan dengan program-program Pemprov. “Bangli
sudah meneruskan program Bali Mandara, selain juga program-program milik
pemerintah kabupaten Bangli sendiri yang pro rakyat, “ ujar Gianyar. Dalam
kesempatan itu, hadir pula Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta,
beserta jajaran kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali dan
Pemerintah Kabupaten Bangli. ( Daeng Ahmadi /hms)

Karangasem Forum Indonesia--Pemerintah pusat akhirnya serahkan
pengelolaan PBB-P2 kepada Pemkab/Pemkot agar lebih maksimal memberi manfaat
bagi masyarakat. Terkait hal tersebut 28 Januari kemarin dilakukan penyerahan kewenangan pengelolaan
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Perkotaan Pedesaan ditandai penanda
tanganan Berita Acara Serah Terima Basis Data PBB-P2 dari Pemerintah Pusat ke
Pemerintah Kabupaten Karangasem serta Launching pembayaran PBB-P2 secara
online pada counter BPD Cabang Karangasem di Wantilan setempat diawali
Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH.
Kadispenda I Nengah Toya, SE, M.AP melaporkan, dasar pelaksanaan kegiatan adalah Undang-undang No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem No 12 Tahun 2012 tentang PBB-P2. Maksud dan tujuan penyerahan pengelolaan PBB-P2 dari pemeritah pusat kepada pemerintah Kabupaten Karangasem, untuk meningkatkan akses penerimaan penyetoran PAD melalui pemanfaatan layanan jasa perbankan, Memberikan pelayanan yang optimal dalam rangka peningkatan PAD dan Sebagai media informasi kepada seluruh masyarakat bahwa mulai 1 Januari 2014 PBB-P2 telah menjadi pajak daerah.Jumlah wajib pajak PBB-P2 tahun 2013 sebanyak 167.000 WP dan target penerimaan tahun 2014 sebesar 4.7 milyar, didukung Perda No 12 Tahun 2012 tentang PBB-P2. Sedangkan dibidang SDM telah melaksanakan Bintek kerjasama dengan Balai Diklat Keuangan Denpasar sebanyak 20 orang diikuti oleh Pejabat dan staf Dispenda yang akan melaksanakan kegiatan Pengelolaan PBB-P2. Pendampingan persiapan Pendaerahan PBB-P2 bekerja sama dengan Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (PSEKP) UGM. Jumlah tenaga yang disiapkan antara lain Penilai sebanyak 3 orang, Pemetaan sebanyak 3 orang, Pendataan sebanyak 8 orang, Pelayanan sebanyak 3 orang dan Operator Counsul (OC) sebanyak 2 orang. Sementara dukungan sarana prasarana meliputi Gedung telah dilakukan renovasi gedung meliputi ruang pelayanan, counter perbankan, ruang mediasi dan ruang tunggu serta mencetak Formulir SPPT, SSPD ditambah kesiapan Peralatan komputer, server, printonix, jaringan komputer, alat ukur, GPS, scaner dll dengan Aplikasi menggunakan Sim PBB-P2 kerjasama dengan PSEKP-UGM. Kegiatan sosialisasi dilakukan di 8 Kecamatan yang diikuti oleh aparat kecamatan, lurah, kadus dan tokoh-tokoh masyarakat, Sosialisasi juga dilaksanakan melalui acara interaktif melalui radio dan media TV. Kerjasama pelaksanaan dilakukan dengan Bank Pembangunan Daerah Bali (Pemungutan Pajak PBB-P2 secara online.
Bupati Karangasem I Wayan Geredeg mengatakan, kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal berimplikasi terhadap pembagian kewenangan urusan pemerintahan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemberian kewenangan urusan pemerintahan kepada pemerintah daerah sudah sepatutnya disertai pemberian sumber-sumber keuangan untuk mendanai urusan yang telah diserahkan kepada daerah. Salah satu langkah nyata yang dapat kita lihat dalam pelaksanaan desentralisasi fiskal adalah kebijakan ”local taxing power” yang ditandai dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang mengatur pemberian kewenangan lebih besar kepada daerah dalam hal pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, peningkatan akuntabilitas daerah dalam penyediaan layanan dan penyelenggaraan pemerintahan serta pemberian kepastian bagi dunia usaha mengenai jenis-jenis pungutan daerah.
Pelimpahan kewenangan pemungutan PBB-P2 dipandang tepat karena Objek PBB-P2 ada di daerah kabupaten/kota, sehingga Pemda lebih mengetahui dan memahami karakteristik dari objek dan subjeknya. Dengan didekatkannya pengelolaan PBB-P2 dapat mendorong peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan PAD. Hal tersebut dapat terwujud jika pengelolaan PBB-P2 dilakukan secara profesional, mencakup luas 839,54 km², jumlah penduduk 438.475 jiwa dengan jumlah wajib pajak PBB-P2 167.000 WPPengalaman pengelolaan PBB-P2 selama ini yang dilakukan pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Pajak, masih mendapat beberapa permasalahan yang berkembang dikalangan masyarakat sebagai Wajib Pajak PBB-P2 seperti adanya SPPT ganda, tidak terbitnya ketetapan pajak, pengenaan pajak yang tidak sesuai dengan kondisi riil tanah dan bangunan, tingginya kenaikan NJOP, maupun pelayanan PBB-P2 lainnya yang dikeluhkan masyarakat. Selama ini Dirjen Pajak Kanwil Bali melalui KPP Paratama Gianyar melayani pengelolaan PBB-P2 melayani 4 Kabupaten yakni, Gianyar, Klungkung, Bangli dan Karangasem mempegaruhi kualitas pelayanan.
PBB-P2 sebagai sumber utama Pendapatan Asli Daerah, karena potensinya stabil dan meningkat tiap tahunnya. Pendapatan dari sektor pajak seperti Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan akan habis dalam kurun waktu tertentu karena merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan. Sementara Pajak Hotel dan Restoran relatif berfluktuasi dan sangat bergantung dengan kondisi keamanan regional dan global. Kondisi inilah yang mendasari bahwa Pendaerahan PBB-P2 merupakan potensi yang begitu besar sebagai penopang utama PAD Kabupaten Karangasem untuk tahun-tahun mendatang.Pencapaian pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sejak tahun 2011 terus meningkat yakni mulai pada awal tahun pengalihan 2011 realisasinya mencapai 1,6 milyar, tahun 2012 mencapai 3,7 milyar dan di tahun 2013 ini mampu mencatatkan angka realisasi sebesar 7,9 milyar. Peningkatan PAD Kabupaten Karangasem dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup pesat. Tahun 2005 PAD Kabupaten Karangasem hanya 23,9 milyar dan pada tahun 2013 telah mencapai 168,21 milyar.
Kanwil DJP Bali diwakili Kabid Kerjasama Extensifikasi dan Penilaian Ir. Wiratmoko, MT mengatakan, pengalihan kewenagan pmugutan PBB-P2 kepada Pemda secara serentak dimulai tahun 2010 sedangkan untuk PBB-P2 dimulai tahun 2014. Dengan beralihnya menjadi pajak daerah diharapkan dapat meningkatkan pelayanan masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan daerah.
Hadir saat itu Forum Koordinasi Pemerintah Daerah, Para pimpinan SKPD, Camat, Lurah dan petugas BPD, KPP Pratama Gianyar, Kanwil DJP Bali serta jajaran Dispenda.( Daeng Ahmadi//hms)
Kadispenda I Nengah Toya, SE, M.AP melaporkan, dasar pelaksanaan kegiatan adalah Undang-undang No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem No 12 Tahun 2012 tentang PBB-P2. Maksud dan tujuan penyerahan pengelolaan PBB-P2 dari pemeritah pusat kepada pemerintah Kabupaten Karangasem, untuk meningkatkan akses penerimaan penyetoran PAD melalui pemanfaatan layanan jasa perbankan, Memberikan pelayanan yang optimal dalam rangka peningkatan PAD dan Sebagai media informasi kepada seluruh masyarakat bahwa mulai 1 Januari 2014 PBB-P2 telah menjadi pajak daerah.Jumlah wajib pajak PBB-P2 tahun 2013 sebanyak 167.000 WP dan target penerimaan tahun 2014 sebesar 4.7 milyar, didukung Perda No 12 Tahun 2012 tentang PBB-P2. Sedangkan dibidang SDM telah melaksanakan Bintek kerjasama dengan Balai Diklat Keuangan Denpasar sebanyak 20 orang diikuti oleh Pejabat dan staf Dispenda yang akan melaksanakan kegiatan Pengelolaan PBB-P2. Pendampingan persiapan Pendaerahan PBB-P2 bekerja sama dengan Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (PSEKP) UGM. Jumlah tenaga yang disiapkan antara lain Penilai sebanyak 3 orang, Pemetaan sebanyak 3 orang, Pendataan sebanyak 8 orang, Pelayanan sebanyak 3 orang dan Operator Counsul (OC) sebanyak 2 orang. Sementara dukungan sarana prasarana meliputi Gedung telah dilakukan renovasi gedung meliputi ruang pelayanan, counter perbankan, ruang mediasi dan ruang tunggu serta mencetak Formulir SPPT, SSPD ditambah kesiapan Peralatan komputer, server, printonix, jaringan komputer, alat ukur, GPS, scaner dll dengan Aplikasi menggunakan Sim PBB-P2 kerjasama dengan PSEKP-UGM. Kegiatan sosialisasi dilakukan di 8 Kecamatan yang diikuti oleh aparat kecamatan, lurah, kadus dan tokoh-tokoh masyarakat, Sosialisasi juga dilaksanakan melalui acara interaktif melalui radio dan media TV. Kerjasama pelaksanaan dilakukan dengan Bank Pembangunan Daerah Bali (Pemungutan Pajak PBB-P2 secara online.
Bupati Karangasem I Wayan Geredeg mengatakan, kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal berimplikasi terhadap pembagian kewenangan urusan pemerintahan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemberian kewenangan urusan pemerintahan kepada pemerintah daerah sudah sepatutnya disertai pemberian sumber-sumber keuangan untuk mendanai urusan yang telah diserahkan kepada daerah. Salah satu langkah nyata yang dapat kita lihat dalam pelaksanaan desentralisasi fiskal adalah kebijakan ”local taxing power” yang ditandai dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang mengatur pemberian kewenangan lebih besar kepada daerah dalam hal pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, peningkatan akuntabilitas daerah dalam penyediaan layanan dan penyelenggaraan pemerintahan serta pemberian kepastian bagi dunia usaha mengenai jenis-jenis pungutan daerah.
Pelimpahan kewenangan pemungutan PBB-P2 dipandang tepat karena Objek PBB-P2 ada di daerah kabupaten/kota, sehingga Pemda lebih mengetahui dan memahami karakteristik dari objek dan subjeknya. Dengan didekatkannya pengelolaan PBB-P2 dapat mendorong peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan PAD. Hal tersebut dapat terwujud jika pengelolaan PBB-P2 dilakukan secara profesional, mencakup luas 839,54 km², jumlah penduduk 438.475 jiwa dengan jumlah wajib pajak PBB-P2 167.000 WPPengalaman pengelolaan PBB-P2 selama ini yang dilakukan pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Pajak, masih mendapat beberapa permasalahan yang berkembang dikalangan masyarakat sebagai Wajib Pajak PBB-P2 seperti adanya SPPT ganda, tidak terbitnya ketetapan pajak, pengenaan pajak yang tidak sesuai dengan kondisi riil tanah dan bangunan, tingginya kenaikan NJOP, maupun pelayanan PBB-P2 lainnya yang dikeluhkan masyarakat. Selama ini Dirjen Pajak Kanwil Bali melalui KPP Paratama Gianyar melayani pengelolaan PBB-P2 melayani 4 Kabupaten yakni, Gianyar, Klungkung, Bangli dan Karangasem mempegaruhi kualitas pelayanan.
PBB-P2 sebagai sumber utama Pendapatan Asli Daerah, karena potensinya stabil dan meningkat tiap tahunnya. Pendapatan dari sektor pajak seperti Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan akan habis dalam kurun waktu tertentu karena merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan. Sementara Pajak Hotel dan Restoran relatif berfluktuasi dan sangat bergantung dengan kondisi keamanan regional dan global. Kondisi inilah yang mendasari bahwa Pendaerahan PBB-P2 merupakan potensi yang begitu besar sebagai penopang utama PAD Kabupaten Karangasem untuk tahun-tahun mendatang.Pencapaian pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sejak tahun 2011 terus meningkat yakni mulai pada awal tahun pengalihan 2011 realisasinya mencapai 1,6 milyar, tahun 2012 mencapai 3,7 milyar dan di tahun 2013 ini mampu mencatatkan angka realisasi sebesar 7,9 milyar. Peningkatan PAD Kabupaten Karangasem dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup pesat. Tahun 2005 PAD Kabupaten Karangasem hanya 23,9 milyar dan pada tahun 2013 telah mencapai 168,21 milyar.
Kanwil DJP Bali diwakili Kabid Kerjasama Extensifikasi dan Penilaian Ir. Wiratmoko, MT mengatakan, pengalihan kewenagan pmugutan PBB-P2 kepada Pemda secara serentak dimulai tahun 2010 sedangkan untuk PBB-P2 dimulai tahun 2014. Dengan beralihnya menjadi pajak daerah diharapkan dapat meningkatkan pelayanan masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan daerah.
Hadir saat itu Forum Koordinasi Pemerintah Daerah, Para pimpinan SKPD, Camat, Lurah dan petugas BPD, KPP Pratama Gianyar, Kanwil DJP Bali serta jajaran Dispenda.( Daeng Ahmadi//hms)
Transmigration Award 2013
Hadiah Akhir Tahun Ngawi
Ngawi Forum Indonesia -Bupati Ngawi Ir. H Budi Sulistyono 3 Desember 2013 lalu menerima anugerah Transmigration Award dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar di Hotel Bidakara, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta.
Anugerah Transmigration Award 2013 itu diserahkan Muhaimin Iskandar kepada Bupati Ngawi dalam kategori Makarti Nayotama sebagai daerah asal transmigrasi yang memiliki kebijakan unggul dalam penyelenggaraan transmigrasi di daerahnya. Para penerima penghargaan Transmigration Award 2013 terdiri dari tujuh provinsi, 37 kab/kota daerah asal, serta 12 provinsi dan 47 kab/kota daerah tujuan. Penghargaan juga diberikan kepada 22 pemerintah kabupaten/kota yang melaksanakan pembangunan dan pengembangan kawasan Kota Terpadu Mandiri.
Kabupaten Ngawi memiliki kontribusi besar dalam memberikan pelayanan dan fasilitas bagi transmigran tidak hanya dalam bentuk program namun juga dalam bentuk sokongan anggaran dari APBD berupa fasilitas misalnya di gorontalo, saat transmigran belum mendapatkan fasilitas listrik dan KB, Pemkab Ngawi memfasilitasi bekerjasama dengan Pemda setempat.Catatan Koran ini dari Ngawi dalam angka menunjukan jumlah Transmigrasi dari kabupaten ini pada 2008 terdapat 55 jiwa,2009 sejumlah 39 jiwa ,2010 memberangkatkan 243 jiwa,sedang pada 2011 diberangkatkan 167 jiwa ( Jatmiko)
PBB P2 Menjadi Pajak Daerah
Nganjuk
Forum Indonesia - Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman dan irektur Operasional Bank Jatim
Eko Antono menandatangani berita acara serah terima system aplikasi, basis data
dan soft copy peta PBB P2 pada Jum’at, 10 Januari 2014. Acara tersebut juga
bersamaan dengan lounching Bank Jatim sebagai tempat pembayaran PBB P2 serta
relokasi kantor kas Bank Jatim Pemda Nganjuk.
memberikan diskresi
penetapan tarif pajak kepada daerah dan menyerahkan fungsi pajak sebagai
instrumen penganggaran dan pengaturan pada daerah.( De Ariani
Berdasarkan UU No 28 Tahun 2009 , pengalihan Pajak Bumi dan
bangunan menjadi pajak daerah efektif dimulai pada tanggal 1 Januari 2014. Hal
tersebut diatur pada pasal 182 yang berbunyi MENKEU dan MENDAGRI mengatur
tahapan persiapan pengalihan dalam waktu paling lambat 31 Desember 2013.
Pengalihan ini harus disikapi dengan
baik bagi pemerintah daerah yang belum sama sekali menguasai pengelolaan PBB
sampai saat ini. Pemerintah Kabupaten Nganjuk harus mempersiapkan SDM maupun
sistem informasi yang akan digunakan untuk mengelola PBB. Dalam hal SDM
terutama yang paling berat adalah penilaian obyek pajak. SDM harus mengetahui
struktur biaya dari pembentukan NJOP berdasarkan pengamatan di
lapangan.Sedangkan berikutnya adalah sistem informasi yang tidak kalah
pentingnya dengan SDM dimana sistem ini nanti yang akan mengelola data PBB
mulai dari pendataan obyek pajak, layanan wajib pajak sampai dengan pembayaran
PBB.
Tujuan
dari pengalihan PBB-P2 menjadi Pajak daerah sesuai UU Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (PDRD) adalah untuk meningkatkan local taxing power pada
kabupaten/kota, seperti memperluas objek pajak daerah dan retribusi daerah,
menambah jenis pajak daerah dan retribusi daerah (termasuk pengalihan PBB
Perdesaan dan Perkotaan dan BPHTB menjadi Pajak Daerah),
E-Procurement
Award;
Bukti
Pemkab. Blitar Tingkatkan Pelayanan Yang Transparan Dan Akuntabel
Blitar Forum Indonesia-Sejak diterapkannya e-Procurement
melalui layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) bagi
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya (KLDI) di
seluruh Indonesia Tahun 2011, kali pertama Kabupaten Blitar mendapatkan
penghargaan e-Procurement Award Tahun 2013 Kategori Kinerja Sistem
Elektronik. Penghargaan ini sebagai apresiasi KLDI di Indonesia yang
berhasil melakukan sosilaisasi pelayanan barang dan jasa secara elektronik
kepada masyarakat di seluruh penjuru tanah air. Sehingga mampu menjaring lebih
banyak penyedia, serta kredibilitas pengadaan Indonesia dapat diperhitungkan
dalam mewujudkan kepercayaan masyarakat akan praktik pengadaan barang/jasa
pemerintah yang efektif, efisien, dan bebas korupsi. Demikian disampaikan
Budi Kusumo, Kepala Bagian Pembangunan Kabupaten Blitar di ruang kerjanya, pada
8 Januari lalu.
Lebih
lanjut diungkapkannya, Pemerintah Kabupaten Blitar sangat bersyukur dengan
penghargaan tersebut. Ini merupakan bukti bahwa, Pemkab. Blitar sangat
berkomitmen untuk menjalankan LPSE dengan serius. Juga sebagai langkah
pencegahan dan pemberantasan korupsi, menciptakan pemerintahan yang transparan
dan akuntabel. Harapannya kedepan, penghargaan serupa juga kembali diraih oleh
Kabupaten Blitar. Pelayanan kepada masyarakat melalui LPSE ini juga makin
meningkat.
Peraturan
Presiden No. 70 Tahun 2012 sebagai perubahan atas Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan Instruksi Presiden No.
17 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2012,
yang mewajibkan setiap K/L/D/I untuk melaksanakan seluruh/sebagian kegiatan
pengadaan barang/jasa secara elektronik melalui Layanan Pengadaan Secara
Elektronik (LPSE). Pengadaan barang/jasa secara elektronik antara lain untuk:
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, meningkatkan akses pasar dan
persaingan usaha yang sehat, memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan,
mendukung proses monitoring dan audit, dan memenuhi kebutuhan akses informasi yang
real time.
Sekedar catatan, Penerapan
e-Procurement melalui LPSE menunjukkan perkembangan yang sangat pesat,
hingga kini sudah terdapat sekitar 539 LPSE di seluruh Indonesia. (Dodik/Humas)
RSUD Gambiran Tetap Layani Pasien Jamkesda
Kediri
Forum Indonesia —Manajemen Rumah
Sakit Gambiran Kota tetap melayani pasien prasejahtera dari luar Kota Kediri
meski ditengarai pasien prasejahtera belum masuk ke BPJS yang dimulai tahun
2014 ini.
Pihak RSUD Gambiran tidak berani menolak pasien dari wilayah luar Kota
Kediri seperti Kabupaten Kediri atau wilayah lainnya di masa transisi perubahan
aturan terkait pelayanan kesehatan yang kesemuanya harus masuk ke BPJS.Tri
krisminarko Wakil Direktur pelayanan RSUD Gambiran Kota Kediri mengatakan,
rumah sakit tidak berhak melakukan penolakkan perawatan terhadap pasien yang
masuk dari wilayah manapun sebab sejauh ini bila sesuai prosedur yang telah
dijalani pasien yang sebelumnya masuk Jamkesda .“Rumah sakit tidak boleh
menolak pasien,karena pasien yang mengalami sakit harus segera ditangani.Dan
kalau dimasa peralihan ini nanti secara teknis akan dilakukan pembicaraan lebih
lanjut ke pihak penjamin kesehatan,”ungkapnya,pada 10 Januari lalu
Sementara itu Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pelem Pare, Kabupaten
Kediri, Jawa Timur, tidak melayani warga miskin pengguna SKTM pascaperalihan ke
jaminan kesehatan ke program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan
memberikan beban pasien umum saat perawatan.“Kami sudah lakukan rapat internal
dan untuk pengguna SKTM (surat keterangan tidak mampu) tetap kami layani dan
dianggap pasien umum,” kata Bagian Hubungan Masyarakat RSUD Pelem Pare, A Raziq
di Kediri.
Ia mengatakan, sebelum ada program BPJS tersebut, warga pengguna SKTM
dilayani secara gratis, sama seperti warga pengguna jaminan kesehatan lain
yaitu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) ataupun jaminan kesehatan daerah
(Jamkesda).Pihaknya menyebut, biaya perawatan dan pengobatan warga pengguna
SKTM sebelumnya dibebankan pada anggaran di pemda, namun karena adanya peralihan
program, sampai saat ini masih belum ada kejelasan tentang yang menanggung
biaya dari warga pengguna SKTM tersebut.“SKTM dulu pemda, tapi sampai saat ini
belum ada keterangan dan keputusan dari pemda,” jelasnya.Ia menegaskan, rumah
sakit tidak akan menolak pasien yang berobat, namun karena belum ada keterangan
dari pemda untuk warga pengguna SKTM akan diberikan beban biaya seperti pasien
pada umumnya.
Pihaknya menyebut, setiap bulan rata-rata ada sekitar 300
pasien yang berobat, dan sekitar 50 di antaranya menginap. Dari jumlah itu,
sekitar 90 persen di antaranya warga miskin pengguna kartu jaminan kesehatan
baik Jamkesmas, Jamkesda, ataupun warga pengguna SKTM.( Hernowo
Transmigration Award 2013
Hadiah Akhir Tahun Ngawi
Ngawi Forum Indonesia -Bupati Ngawi Ir. H Budi Sulistyono 3 Desember 2013 lalu menerima anugerah Transmigration Award dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar di Hotel Bidakara, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta.
Anugerah Transmigration Award 2013 itu diserahkan Muhaimin Iskandar kepada Bupati Ngawi dalam kategori Makarti Nayotama sebagai daerah asal transmigrasi yang memiliki kebijakan unggul dalam penyelenggaraan transmigrasi di daerahnya. Para penerima penghargaan Transmigration Award 2013 terdiri dari tujuh provinsi, 37 kab/kota daerah asal, serta 12 provinsi dan 47 kab/kota daerah tujuan. Penghargaan juga diberikan kepada 22 pemerintah kabupaten/kota yang melaksanakan pembangunan dan pengembangan kawasan Kota Terpadu Mandiri.
Kabupaten Ngawi memiliki kontribusi besar dalam memberikan pelayanan dan
fasilitas bagi transmigran tidak hanya dalam bentuk program namun juga dalam
bentuk sokongan anggaran dari APBD berupa fasilitas misalnya di gorontalo, saat
transmigran belum mendapatkan fasilitas listrik dan KB, Pemkab Ngawi
memfasilitasi bekerjasama dengan Pemda setempat.Catatan Koran ini dari
Ngawi dalam angka menunjukan jumlah Transmigrasi dari kabupaten ini pada 2008
terdapat 55 jiwa,2009 sejumlah 39 jiwa ,2010 memberangkatkan 243 jiwa,sedang
pada 2011 diberangkatkan 167 jiwa ( Jatmiko)
PBB P2 Menjadi Pajak Daerah
Nganjuk
Forum Indonesia - Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman dan irektur Operasional Bank Jatim
Eko Antono menandatangani berita acara serah terima system aplikasi, basis data
dan soft copy peta PBB P2 pada Jum’at, 10 Januari 2014. Acara tersebut juga
bersamaan dengan lounching Bank Jatim sebagai tempat pembayaran PBB P2 serta
relokasi kantor kas Bank Jatim Pemda Nganjuk.
Berdasarkan UU No 28 Tahun 2009 , pengalihan Pajak Bumi dan
bangunan menjadi pajak daerah efektif dimulai pada tanggal 1 Januari 2014. Hal
tersebut diatur pada pasal 182 yang berbunyi MENKEU dan MENDAGRI mengatur
tahapan persiapan pengalihan dalam waktu paling lambat 31 Desember 2013.
Pengalihan ini harus disikapi dengan
baik bagi pemerintah daerah yang belum sama sekali menguasai pengelolaan PBB
sampai saat ini. Pemerintah Kabupaten Nganjuk harus mempersiapkan SDM maupun
sistem informasi yang akan digunakan untuk mengelola PBB. Dalam hal SDM
terutama yang paling berat adalah penilaian obyek pajak. SDM harus mengetahui
struktur biaya dari pembentukan NJOP berdasarkan pengamatan di
lapangan.Sedangkan berikutnya adalah sistem informasi yang tidak kalah
pentingnya dengan SDM dimana sistem ini nanti yang akan mengelola data PBB
mulai dari pendataan obyek pajak, layanan wajib pajak sampai dengan pembayaran
PBB.
Tujuan
dari pengalihan PBB-P2 menjadi Pajak daerah sesuai UU Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (PDRD) adalah untuk meningkatkan local taxing power pada
kabupaten/kota, seperti memperluas objek pajak daerah dan retribusi daerah,
menambah jenis pajak daerah dan retribusi daerah (termasuk pengalihan PBB
Perdesaan dan Perkotaan dan BPHTB menjadi Pajak Daerah), memberikan diskresi
penetapan tarif pajak kepada daerah dan menyerahkan fungsi pajak sebagai
instrumen penganggaran dan pengaturan pada daerah.( De Ariani
Lumajang
Forum Indonesia – Sebanyak 155 Kades se-Kabupaten Lumajang yang baru saja terpilih dan
dilantik , 30 Desember 2013 silam, mulai ngantor. Meski Nampak canggung bagi
mereka yang baru menjabat,namun optimisme dan sebagian kegembiraan nampak bagi yang baru merasakan kursi kepala
desa.Tentunya berbeda dengan sejumlah Kades yang sudah dua kali menjabat.Bahkan
kecanggungan terjadi saat mereka tanda tangan sebagai kepala desa,lebih-lebih
pada saat “ ngetok “ Stempel
Pantauan
media ini di sejumlah desa masih nampak sejumlah warga yang memberikan ucapan
selamat kepada Kades terpilih di balai desa, bahkan sejumlah pendukung Kades
terpilih juga masih ikut mengantarkan sang Kades pada hari pertama, sehingga
suasana kantor desa tersebut cukup ramai.Selain masih menerima ucapan selamat
dari warganya, sejumlah Kades nampak sudah mulai mengadakan rapat untuk
melakukan pembenahan dan koordinasi dengan para stafnya, seperti yang nampak di
Desa Gedangmas Kecamatan Randuagung, Suyud Sugianto Kades terpilih desa
tersebut mulai mengumpulkan para stafnya untuk menginventarisasi seluruh
peralatan kantor sekaligus memberikan arahan-arahan. “ Pada hari pertama ini,
saya mulai dengan menginventarisasi seluruh peralatan kantor serta semua
fasilitas milik desa, selain itu saya juga mulai melakukan pembenahan terhadap
segala sesuatu yang dianggap kurang tepat khususnya pada bidang pelayanan, ” kata Suyud.
Meski
nampak masih sedikit canggung, namun Suyud yang sebelumnya menjabat Ketua BPD
Desa Gedangmas mengaku jika seluruh staf didesanya pasti akan mendukung semua
program yang dibuatnya. “Karena bagaimanapun juga mereka adalah saudara kita,
jika program itu untuk kebaikan warga desa masak mereka nggak mau mendukung ,”
ungkapnya.( Joko R )
Disahkan
APBD 2014 Kabupaten Pasuruan
Pasuruan Forum Indonesia--Teka-teki kelanjutan pengesahan APBD
Kabupaten Pasuruan tahun 2014 terjawab sudah. Setelah sempat tertunda pada
Desember 2013 lalu, pengesahan anggaran belanja daerah itu akhirnya disetujui
dan disahkan dalam Rapat Paripurna IV DPRD Kabupaten Pasuruan, dalam acara
Persetujuan Raperda APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Tahun
Anggaran 2014, yang dilaksanakan di Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan,pada 7
Januari malam.
Rapat yang dipimpin langsung oleh
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, HM Shobih Asrori, serta dihadiri oleh 3 orang
Wakil Ketua DPRD yakni Sutar, Udik Januantoro, Sutar, dan Evi Zainal Abidin,
kemudian Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf, Wakil Bupati Pasuruan, Riang Kulup
Prayuda, seluruh kepala SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah) Kabupaten
Pasuruan plus camat, serta 40 orang anggota DPRD Kabupaten Pasuruan yang telah
memenuhi quorum, lantaran hanya ada 10 anggota DPRD yang absen, di antaranya
Suhartanto, Machfud Sodiq, Heru Agus Setyawan, Syaifullah Damanhuri, Dedik
Sumarto, M Narjon Najich, Roeslan, serta Habib Achmad. Kesepuluh anggota wakil
rakyat itu tak dapat menghadiri pengesahan APBD, dengan alasan baik ijin,s akit
dan tanpa keterangan.Dalam paripurna tersebut, semua komisi dan fraksi
menyetujui Raperda APBD Tahun ini menjadi Perda APBD Kabupaten Pasuruan
sebesar 2,175 Trilliun, setelah
sebelumnya diawali dengan agenda mendengarkan pendapat akhir dari 4 komisi dan
8 fraksi, mengenai saran terhadap program yang sudah dilaksanakan pada tahun
anggaran 2013 lalu.Andri Wahyudi, Ketua Komisi A dalam pendapat akhirnya
menyatakan menyetujui Raperda Kabupaten Pasuruan Tahun 2014 sebesar 2,1 Trillun
menjadi Perda APBD Kabupaten Pasuruan, dengan beberapa saran, di antaranya
optimalisasi e-Governmentpada semua instansi, khususnya Dispenduk Capil, (Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil), RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Bangil, dan
Dinas Kesehatan, agar memudahkan komunikasi antara SKPD maupun terhadap
pelayanan masyarakat secara langsung, menuju IT yang merata dan
berkesinambungan.
"Dengan pemahaman bahwa
manajemen TIK di lembaga pemerintahan merupakan suatu hal rumit dan kompleks
serta penting bagi layanan publik, maka sudah pasti semua pimpinan lembaga
pemerintahan ingin mengetahui kondisi ketatakelolaan TIK yang selama ini telah
dilaksanakan di lembaganya. Selain itu, e-government juga berperan untuk
memberikan pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat, informasi dapat
disediakan 24 jam, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya
kantor.Disamping itu, Peningkatan hubungan antara pemeritah, pelaku bisnis, dan
masyarakat umum juga akan semakin baik. Adanya keterbukaan [transparansi ]
diharapkan menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan
kekesalan dari semua pihak," kata Andri dalam pendapat akhirnya.Selain
itu, Andri juga menyoroti perihal pembayaran PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) yang
dibayarkan secara online, di mana sangat efektif untuk membantu masyarakat yang
memiliki kesibukan luar biasa. "Pembayaran PBB dengan sistem online ini
sangat mudah, Wajib Pajak cukup menyebutkan nama, alamat Wajib Pajak dan/ atau
Nomor Objek Pajak (NOP) selanjutnya hasil akan diproses. Nantinya tidak
hanya di kelurahan, namun bisa juga membayar lewat mobil keliling yang sudah di
program keliling di semua kelurahan di luar jam Dinas. Hal ini dimaksudkan agar
wajib pajak yang di pagi hari bekerja di luar rumah dan tidak sempat untuk
membayar PBB, maka petugas DPPKA siap melayani dengan mobil keliling.sedangkan
saat ini Pembayaran PBB juga bisa dilayani di seluruh cabang Bank jatim, baik
melalui ATM maupun setoran tunai dan perlu diketahui bahwa tanda setoran yang
di keluarkan oleh Bank jatim, maupun melalui mobil keliling merupakan tanda
bukti yang sah," tandasnya.Di lain pihak, Fraksi Golkar juga menyetujui
pengesahan APBD Kabupaten Pasuruan tahun 2014 dengan beberapa catatan, seperti
wacana kepindahan kantor dinas pemkab pasuruan di eks RSUD Bangil,
infrastruktur jalan hingga permasalahan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial) yang diberlakukan mulai 1 januari ini. Untuk Kepindahan kantor pemkab
sendiri, fraksi golkar memberikans aran agar pemkab pasuruan bisa mengkaji
lebih dalam lagi pentingnya memindahkan seluruh SKPD ke Bangil, lantaran lokasi
bekas RSUD itu kurang strategis. Sedangkan untuk infrastruktur jalan yang
menjadi prioritas tahun pertama dari Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati
Pasuruan, FGolkar sangat mendukung penganggaran yang mencapai Rp 260 milliar
rupiah. Hanya saja, jumlah tersebut masih belum mencover keseluruhan jalan di
kabupaten pasuruan sepanjang 1474 km persegi.
Sementara itu, Bupati Irsyad Yusuf
berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung percepatan pengesahan
APBD Kabupaten Pasuruan, sekalipun molor dari jadwal semula yakni 31 desember
2013 lalu. Menurutnya, esensi utama dalam persetujuan Prda APBD Kabupaten
Pasuruan adalah kerja sama dan pengawasan terhadap segala program pemkab
pasuruan dalam tahun anggaran 2014, yang ujungnya adalah menuju kabupaten
pasuruan yang sejahtera dan maslahat."Marilah kita bersama-sama membangun
kabupaten pasuruan yang sejahtera dan maslahat, tentunya dengan doa dan
ikhtiyar yang maksimal. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya untuk anggota DPRD, SKPD, Camat dan khususnya masyarakat
kabupaten pasuruan yang sangat saya banggakan," ucap Irsyad dalam
sambutannya. ( Suryadi )
Madiun
Kabupaten:
Sosialisasi
Perijinan Pedagang Kecil
Madiun
Forum Indonesia- Untuk
lebih memajukan wawasan para pedagang di Kabupaten Madiun .
Diskopperindagpar Setempat mengundang lebih kurang 100 pedagang pasar dan UKM di Hotel Pondok
Indah Madiun.Terbagi dalam dua kelompok,selama dua hari,Diskopperindagpar
mensosialisasikan tentang legalitas dan perijinan ,bekerjasama dengan instansi
terkait yang memiliki kapabilitas dibidangnya,sehingga sosialisasi ini sebagai
bentuk perhatian pemerintah kabupaten Madiun dalam mendorong upaya pencapaian
kesejahteraan.
Kelompok pertama 50
peserta :
a. Kelompok
Pasar Dolopo
b. Kelompok
Pasar Mlilir
c. UKM
Dolopo
Kelompok kedua 50 peserta :
-
Kelompok pasar Sukolilo Jiwan
-
UKM Jiwan
Narasumber :
1. KPPT
Disampaikan oleh Ibu Elvi, SE.
Pokok materi SIUP kecil/ Mikro
2. LHK
(Lingkungan Hidup)
Disampaikan oleh Adi Winarto, SE
Pokok materi perijinan H.O
3. Buisnes
Center Pemkab. Madiun
Disampaikan oleh Triana Kartika
Sakti, SE.
Pokok materi Managemen usaha
4. Bank
Jatim
Disampaikan oleh Adok dan Ari
Poko Materi Perkreditan Usaha.
Kabid Perdagangan Agus Sujudi,SE berharap nantinya
para pedagang kecil (pasar) bisa memahami dan mengerti tentang proses
perijinan. ( Beni ADV) ..
Waspada Banjir dan Tanah Longsor
Tulungagung Forum Indonesia--- Memasuki musim penghujan tahun ini
curah hujan di Tulungagung kian tinggi, hal ini menjadi salah satu agrenda
utama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Tulungagung dalam menyiapkan
langkah-langkah antisipasi dan preventif, mengingat sejak lamaTulungagung
merupakan daerah yang rawan banjir dan
longsor bahkan Tulungagung pernah dijuluki dengan nama kota banjir.
Namun menurut Drs. Sunaryo.M.Si selaku sekretaris BPBD,
sebelum datang musim hujan BPBD
kabupaten Tulungagung telah mengantisipasi dengan memberikan sosialisasi
tentang himbauan kepada masyarakat disekitar daerah yang rawan tanah longsor
seperti daerah kecamatan Pagerwojo, Sendang, Pucanglaban, dan Tanggunggunung
melalui Camat, Kepala Desa serta tokoh masyarakat. Sosialisasi serupa juga
telah dihimbaukan kepada daerah yang rawan banjir seperti wilayah Kecamatan
Kalidawir, Campur Darat, Sumbergempol dan kecamatan Bandung. Himbauan tersebut
berisi peringatan kepada semua masyarakat sekitar daerah yang rawan terhadap
bencana dihimbau untuk sangat hati-hati
dan ekstra waspada karena bencana banjir dan tanah longsor karena tidak bisa diprediksi kapan datangnya dan
kapan akan terjadi. BPBD Tulungagung berpesan jangan sampai kita lengah
terhadap bencana yang sewaktu-waktu akan datang tersebut.
Selain itu
juga dihimbau kepada masyarakat daerah rawan banjir dalam menghadapi musim
hujan ini untuk bersama kerja bakti membersihkan saluran air, karena terkadang
hujan juga disertai angin kencang, masyarakat dihimbau juga untuk menebangi
ranting-ranting pohon njuga pohon yang sekiranya membahayakan seperti yang
dekat dengan hunian, diatas kabel listrik. Banyak sesuatu yang harus dicermati
oleh semua kalangan masyarakat dengan datangnya musim hujan ini, terlebih juga
biasanya jika sudah ada genangan air (banjir) ini juga menimbulkan berbagai
macam penyakit seperti gatal-gatal, muntaber, cacingan, demam berdarah, malaria
dan masih banyak akibat-akibat lain yang ditimbulkankan oleh bencana tersebut,
untuk itu BPBD kabupaten Tulungagung benar-benar memberikan himbauan pada
masyarakat akan datangnya musim hujan ini untuk ekstra hati-hati dan tetap
waspada setiap saat.(Lukman)
154 Kades,Dilantik Bupati Blitar
……Pemilihan
Kades serentak beberapa waktu lalu itu berjalan sukses dan lancar. Ini artinya
masyarakat Kabupaten Blitar sangat menghargai dan telah mampu mengaplikasikan nilai-nilai
demokrasi di tingkat desa. Tentunya, ini juga diharapkan juga diaplikasikan
pada pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden yang sebentar lagi
dilaksanakan,ujar bupati Blitar.
H. Herry Noegroho melantik 154 Kepala Desa
terpilih masa jabatan 2013-2019 di Pendopo Ronggo Hadinegoro, pada 13 Desember
lalu. Pelantikan itu sesuai SK Bupati Blitar No. 184/441/409.021/KPTS/2013
tanggal 12 Desember 2013. Acara pelantikan tersebut sebagai ujung proses
panjang rangkaian pemilihan Kepala Desa serentak pada 27 Oktober 2013.
Harapannya, Kades yang baru saja
dilantik dapat mengabdikan diri kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya
Orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini juga mengingatkan,
Kepala Desa yang notabene adalah pemimpin seluruh masyarakat desa hendaknya
menjadi pempimpin yang baik dengan memegang salah satu ajaran nenek moyang yang
sering dikenal dengan Astha Brata yakni delapan karakter alam yang harus
dikuasai oleh seorang pemimpin. Selain itu
juga harus berpegangan falsafah M0-Limo bekal seorang pamong praja. Ini
antara lain; Mlumah artinya sebagai
pemimpin harus siap mewadahi dan mengakomodir suara masyarakat, Mengkurep atau
Hangrungkebi yakni mampu menjadi pengayom yang melindungi dan menciptakan rasa
aman di seluruh lapisan masyarakat, modot artinya senantiasa bekerja keras dan
terus belajar., kemudian Mlebu atau melebur yaitu seabgai seorang pemimpin
hendaknya mampu menyelami karakter dan kehendak masyarakat. Dan yang terakhir
Metu artinya memiliki karakter, keberanian dan kebanggaan untuk tampil di depan
sebagai contoh dan tauladan yang baik bagi desa-desa yang lain.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Blitar
menegaskan, sebagai wujud penghargaan dan ucapan terima kasih kepada kepala
desa yang purna tugas, pemerintah Kabupaten Blitar telah mengalokasikan dana
tunjangan tali asih. Dikahir sambutannya Bupati Blitar juga mengingatkan
kembali, sebagai seorang kades harus selalu eksis, loyal kepada pemerintah
dalam segala bidang, memberi motivasi kerja
kepada peranghkatnya sehingga tercipta pelayanan masyarakat prima.
Pelantikan Kades ini dilaksanakan berdasarkan
UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah dan PP No.72 Tahun 2005 tentang Desa. Dari 154 Kades yang dilantik 9
diantaranya perempuan. Mereka antara lain
Leni Puji Astuti, S.Psi Kades Sragi, Sri Unaryani Kades Bendosewu dan
Heni Ermawati Kades Doko. (Dodik/Humas)
Lamongan:
Perangkat
Desa Komersilkan Blanko
Lamongan---Buruknya pelayanan dasar
administrasi kependudukan di desa Ngimbang kian meresahkan masyarakat,hal
tersebut dapat dilihat dari prilaku salah satu oknum peranggkat desa setempat
yang terindikasi memperdagangkan
pelayanan administrasi pada masyarakat demi mengeruk keuntungan pribadi sang
oknum nakal .
Investigasi Forum Indonesia, dilapangan ditemukan adanya
penyimpangan prilaku pelayanan oleh Yati salah satu oknum perangkat Desa Ngimbang
yang oleh Kepala Desa ditunjuk melayani setiap kebutuhan masyarakat dikantor
desa.Menurut salah satu sumber terparcaya,saat mengurus kelengkapan blngko
pengajuan Kartu Susunan Keluarga(KSK),dia diminta membayar 20 ribu oleh Yati
sebagai biaya administrasi katanya.Bukan
sekedar itu saja,Yati kerap kali mempersulit dan memasang muka kusam saat
memberikan pelayanan pada warga.” tak Cuma membayar mas,kita dikasih form disuruh
foto copy sendiri sama bu Yati , setelah itu kita disuruh bayar 10 ribu,- per
lembar berkas apapun yang kita butuhkan di desa,intinya tak ada yang gratis
pelayanan di desa ngimbang,apalagi kalau Yati yang menangani,cetus salah satu
warga desa yang kesal karna ulah perangkat desa saat mengurus berkas
kelengkapan persyaratan nikah anaknya waktu itu.
Senada dengan hal itu,nasib serupa juga dialami oleh
Trs,saat mengurus surat keterangan lahir ketiga anaknya sebagai syarat
mengajukan akte kelahiran ke Dispendukcapil Lamongan,oleh Yati dia diminta
memfoto copy sendiri contoh form yang dibutuhkan,setelah itu dia diminta
membayar tiga lembar surat keterangan
lahir masing-masing 10 ribu dan berkas kelengkapan mengurus akte juga 10 ribu,jadi
untuk ketiga anakya Trs harus membayar 60 ribu, selama ini tiap saya mengurus
apapun di kelurahan selalu dihargai oleh bu Yati,baik itu KTP,KSK,Akte dan
banyak lagi yang lain,ungkapnya. Dihubungi secara terpisah, Nurhadi selaku Kepala
Desa saat dikonfirmasi terkait pungli yang dilakukan perangkatnya dengan tegas menyatakan,selama dua periode
kepemimpinanya ini dia tidak pernah memerintahkan sang oknum berbuat seperti
itu dengan dalih apapun.Disinggung masalah ada tidaknya Perdes (Peraturan Desa)
yang mewajibkan warga desa yang membutuhkan administrasi kependudukan harus
membayar tiap lembar 10 ribu,dia mengelak dengan mengatakan seiklasnya bila ada
yang mau ngasih,ujar Kades.
Hingga kini
pelayanan didesa Ngimbang belum ada perubahan,ironisnya pungli tersebut terkesan
sudah menjadi tradisi dan pastinya masyarakat menanggung derita ditanggah jepitan kemiskinanya.-----Tarno
Promosi dan Mutasi Di Magetan
Bupati Magetan, Drs. H. Sumantri, MM
melantik 140 pejabat struktural Pemerintah Kabupaten Magetan dan 3 Penilik
Sekolah, di Pendopo Surya Graha,pada 1 Nopember lalu. PNS yang dilantik untuk menduduki jabatan
eselon II diantaranya Ir. Rahmat Edi sebagai Asisten Administrasi dan Umum
Sekdakab Magetan, Ir Bambang Setyawan, MM sebagai Kepala Badan Lingkungan
Hidup, Ir Hergunadi, MT sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan
Cipta Karya, Ir Sujadi, MMA Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Agung Lewis
S.Sos, MM menjadi Kepala BPBD. Selain itu juga dilantik pejabat struktural untuk
menyesuaikan struktur organisasi diantaranya Pejabat di Bakesbangpollinmas
menjadi Bakesbangpol.
Sedangkan
Pejabat eselon III yang dilantik pada kesempatan tersebut diantaranya Irianto, ST MM Kabag Administrasi Pembangunan
Setdakab Magetan. Drs Kun Ichwan Hidayat, M.Si sebagai Camat Panekan. Suwito,
SAP, M.Si sebagai Camat Bendo, Drs. Arif Ridwan, MM sebagai camat Karas, Yok
Sudjarwadi, SSTP sebagai Camat Barat, Umar Said, SH, M.Si sebagai Camat Parang.
Sedangakan 94 PNS dilantik sebagai pejabat eselon IV dan 3 orang sebagai
Penilik Sekolah.
Berkaitan dengan pelantikan ini, Bupati Magetan Drs. H. Sumantri, MM
menyampaikan bahwa mutasi dan promosi jabatan adalah suatu hal biasa yang
terjadi dilingkup Pegawai Negeri Sipil. Mutasi dan promosi jabatan dilakukan
sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk regenerasi organisasi, penyegaran
aparatur, dan pengembangan jenjang karier.
Ditambahkan oleh Bupati Sumantri, bagi yang mendapat kepercayaan menduduki
jabatan, hendaknya dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan
sebaik-baiknya, mampu berinovasi dan meningkatkan daya kreasi yang berorientasi
untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Selain itu, ditempat yang baru diharapkan para pejabat dapat meningkatkan
potensi personel secara optimal. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
menumbuhkan kesadaran kepada PNS untuk meningkatkan kedisiplinan serta
menanamkan pemahaman atas tugas, kewajiban dan tanggungjawabnya selaku abdi
negara dan pelayan masyarakat. ( Heri Aprianto berbagai sumber)
Magetan- Sertijab
Ka UPTD TK SD, SDLB Dan PNFI Untoronadi
Jabatan Kepala UPTD TK
SD,SDLB dan PNFI kecamatan Untoronadi
Magetan diserah terimakan dari pejabat
lama Drs Suroso MM ke pejabat baru Marsono,dalam sambutan pada sertijab yang khidmat itu mantan Kasubag TU
UPTD Karangrejo Magetan berjanji akan meneruskan program yang dilaksanakan
pendahulunya ( Suroso-red) “ karena
telah sesuai peraturan dan perundang
–undangan “ tambah Marsono .Sedang pejabat lama akan bertugas di kecamatan Kawedanan , meski tempat tugas yang baru
masih di kabupaten Magetan namun sejumlah pihak dan para guru mengaku sangat
kehilangan sosok yang telah memajukan pendidikan di wilayah Untoronadi “
termasuk kemajuan sarana dan prasarana pendidikan mas,’ ujar sebuah sumber yang
tidak bersedia di tulis,bahkan beberapa kepala sekolah yang tidak disebutkan
namanya kepada Koran ini menyebut
“ pak Suroso patut dijadikan panutan dan teladan “ namun demikian karena dinamika dan kebutuhan organisasi atau kedinasan dan lainya kami hanya mengucapkan selamat mengembat tugas yang baru kepada bapak Suroso,ujar yang lainya sambil berharap semoga Marsono bisa seperti Suroso di Untoronadi,tambahnya ( Heri Aprianto/Suprianto)
“ pak Suroso patut dijadikan panutan dan teladan “ namun demikian karena dinamika dan kebutuhan organisasi atau kedinasan dan lainya kami hanya mengucapkan selamat mengembat tugas yang baru kepada bapak Suroso,ujar yang lainya sambil berharap semoga Marsono bisa seperti Suroso di Untoronadi,tambahnya ( Heri Aprianto/Suprianto)
Jombang-Prestasi:Peringatan
HKN 49
Momentum Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 49 tahun 2013, yang di gelar di
Kantor Dinas Kesehatan Jatim,pada 13 Nopember kemarin, Kabupaten Jombang
memboyong 4 prestasi. Prestasi tersebut diantaranya juara lomba Kelompok
Pendukung Ibu Menyusui (KP ASI). Kabupaten Jombang berhasil meraih juara
I di tingkat Provinsi dan berhasil meraih juara I di tingkat
Nasional pada 17 Oktober lalu di Jakarta .Untuk tenaga kesehatan (nakes)
teladan kategori Kesehatan Masyarakat, berhasil merih juara I tingkat Provinsi diraih
oleh Meihindra Cahyo Suci Wardoyo, SKM. Untuk Nakes teladan kategori nutrition
berhasil meraih juara III – Mei’in dari puskesmas Pulorejo Ngoro . Dan juara
Harapan II tingkat provinsi Jatim untuk lomba Surat Kader Kepada Presiden,
diraih oleh Siti Romlah dsn. Sidowengku Rt03 Rw09 desa Kedungbetik Kesamben.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang Hj. Tjaturina Yuliastuti Wihandoko
MM yang hadir bersama Bupati Jombang Drs. Ec H. Nyono Suharli Wihandoko
mengaku bangga atas capaian prestasi dibidang kesehatan tersebut. “Atas
nama pemerintah Kabupaten Jombang saya sampaikan ucapan terima kasih atas
capaian prestasi para tenaga kesehatan juga para kader yang mampu menjadi
teladan, semoga prestasi ini terus dipertahankan dan semakin memotivasi tenaga
kesehatan juga kader-kader kesehatan yang lain”, tutur Bupati Nyono Suharli
Gubernur Jawa Timur Soekarwo dalam sambutannya menekankan agar
semua Rumah Sakit jangan menolak pasien. “Seluruh rumah sakit jangan sampai
menolak pasien dan wajib memberikan perawatan maksimal. Dengan begitu tidak ada
lagi kabar tentang pasien yang tidak dapat berobat”, tandasnya.Menurutnya, tema
Hari Kesehatan Nasional, yakni "Menuju Indonesia Sehat dan Jaminan
Kesehatan Nasional Bermutu" dinilai sangat tepat. Sebab kesehatan menjadi
salah satu faktor penunjang kemajuan pembangunan di Indonesia khususnya Jatim.
Dikatakan Soekarwo, dari 38 juta lebih penduduk di Jatim, 14 juta lebih di
antaranya memerlukan bantuan kesehatan dan 777 ribu orang akan ditanggung
seluruh pengobatannya.”Anggaran untuk layanan kesehatan ini diambilkan dari
APBD provinsi dan anggaran masing-masing kabupaten/kota,” katanya.Selain itu,
sekarang ini Jatim sedang mempersiapkan mekanisme layanan kesehatan di
daerah-daerah sehingga rujukan tidak akan seluruhnya ke rumah sakit utama milih
Pemprov seperti RSUD dr Soetomo, melainkan melalui tahapan pemeriksaan di
Puskesmas, Polindes, atau Ponkesdes.“Sistem rujukan merupakan permasalahan yang
belum terselesaikan dalam sistem kesehatan di Jatim, dalam sistem rujukan yang
ideal, pasien mengunjungi layanan kesehatan tingkat pertama, yang dimulai dari
puskesmas dan jaringannya atau layanan kesehatan tingkat pertama lainnya
terlebih dahulu sebelum menuju ke layanan kesehatan di tingkat kedua ataupun
tingkat ketiga, yang terdiri dari Rumah Sakit kelas D sampai kelas A,” katanya.
Dengan demikian sejak awal pasien dengan kasus ringan sudah dapat
disaring pada layanan kesehatan tingkat dasar dan yang tidak dapat ditangani di
tingkat dasar di rujuk ke layanan kesehatan tingkat selanjutnya secara
berjenjang. Kondisi ini akan membentuk suatu piramida berjenjang yang
mengerucut pada tingkat tertinggi pada Rumah Sakit Kelas A.Namun dalam
praktiknya kondisi ideal ini tidak terjadi dalam pelayanan kesehatan di
Indonesia termasuk di Jawa Timur. Masih banyak dijumpai menumpuknya pasien pada
Rumah Sakit rujukan tingkat ketiga dengan kasus-kasus yang sebenarnya bisa
diselesaikan di Rumah Sakit tingkat dibawahnya.Hal ini merupakan permasalahan
yang tidak saja merugikan secara finansial tetapi juga akan berdampak pada
kualitas pelayanan kesehatan serta akan berpengaruh terhadap capaian kinerja di
bidang kesehatan secara keseluruhan."Jika mekanisme ini jalan, maka rumah
sakit rujukan tidak akan kelebihan pasien,” tuturnya.
Sementara Kepala Dinas kesehatan Jatim, dr. Harsono menyampaikan terimakasih
pada semua pihak yang turut mendukung kemajuan dunia kesehatan di Jatim, baik
swasta maupun masyarakat. “Tanpa dukungan semua pihak program peningkatan
layanan kesehatan tidak akan berjalan,” ujarnya. Ke depan,
menurut Harsono, Jatim menerapkan Ponkesdes sebagai struktur kesehatan awal,
dimana konsepnya bukan menyembuhkan, tetapi pencegahan dengan terus melakukan
sosialisasi di sekitarnya. "Mencegah itu lebih baik dari pada menyembuhkan,
prinsip itu yang terus kita jalankan. (DeAriani sumber :Humas Jombang)
Gus Wachid Lepas Peserta Diklat Pim 4 Angkatan 51
Wakil Bupati Nganjuk, KH Abdul Wachid Badrus MPdI melepas peserta Pendidikan
dan Latihan Kepemimpinan IV tahun 2013. Sebanyak 40 peserta akan mengikuti
Program Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan Tingkat IV mulai tanggal 12
Nopember sampai dengan 16 Desember 2013. Mereka terdiri dari pejabat eselon IV
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk yang tergabung dalam Peserta
Dilkatpim IV Angkatan 512. “Jaga kekompakan, tingkatkan solidaritas, pahami dan
dalami semua materi untuk dapat diimplementasikan dalam kehidupan pemerintahan
guna meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat” kata Gus Wachid.Pendidikan dan
Latihan Kepemimpinan kali ini diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Latihan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur bertempat di Hotel Cengkeh Garden Sawahan
Nganjuk ( Suyud sumber :Humas)
Nganjuk:
BPBD Data Kerusakan
terjangan Angin
Tim Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, melakukan pendataan untuk
mengetahui dengan pasti kerugian akibat terjangan angin puting beliung yang
terjadi di daerah itu, dan melakukan langkah evakuasi.
" Kami masih turunkan relawan, tim reaksi cepat BPBD Nganjuk untuk membantu evakuasi, pembersihan di lokasi bencana, " kata Sekretaris BPBD Kabupaten Nganjuk Agus Irianto di Nganjuk, .Ia mengatakan BPBD sebenarnya sudah terjun ke lokasi bencana yang terjadi pada Senin 11Nopember lalu, namun karena saat itu sudah malam belum bisa melakukan evakuasi lebih lanjut.
Saat itu, tim hanya memberikan bantuan berupa makanan siap saji ke warga yang menjadi korban amukan angin puting beliung, sementara untuk membantu evakuasi baru dilakukan pada hari ini.Angin puting beliuang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengakibatkan ratusan rumah rusak baik berat ataupun ringan, yaitu di Kecamatan Kota, Berbek, Ngetos, serta Tanjunganom. Ratusan rumah rusak ringan dan berat, bahkan dua orang meninggal dunia.(suyut sumber antjatim)
" Kami masih turunkan relawan, tim reaksi cepat BPBD Nganjuk untuk membantu evakuasi, pembersihan di lokasi bencana, " kata Sekretaris BPBD Kabupaten Nganjuk Agus Irianto di Nganjuk, .Ia mengatakan BPBD sebenarnya sudah terjun ke lokasi bencana yang terjadi pada Senin 11Nopember lalu, namun karena saat itu sudah malam belum bisa melakukan evakuasi lebih lanjut.
Saat itu, tim hanya memberikan bantuan berupa makanan siap saji ke warga yang menjadi korban amukan angin puting beliung, sementara untuk membantu evakuasi baru dilakukan pada hari ini.Angin puting beliuang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengakibatkan ratusan rumah rusak baik berat ataupun ringan, yaitu di Kecamatan Kota, Berbek, Ngetos, serta Tanjunganom. Ratusan rumah rusak ringan dan berat, bahkan dua orang meninggal dunia.(suyut sumber antjatim)
Sunarno Terpilih
Menjadi Kepala Desa adalah keinginan
sebagian besar penduduk desa,selain merupakan hak asasi,tentunya hak memilih dan dipilih
yang dijamin konstitusi negara kita.Tidak saja sekedar keinginan yang
menghantarkan seseorang terpilih dan
menjadi kepala desa.Kapasitas , Akuntabylity,kepemimpinan seseorang merupakan
salah satu modal untuk seseorang
mencalonkan Kepala Desa,meski Pilkades tak terlepas dari para botoh yang
diyakini memiliki andil dalam meramaikan suasana Pilkades.
Tetapi
sunarno, yang dikenal memiliki semangat
gotong royong tinggi dan membangun Silaturrahmi
sejak mula ,pada 3 Nopember 2O13 yang lalu terpilih sebagi pemenang Pilkades desa Selopuro kecamatan Pitu kabupaten Ngawi.Terpilihnya Sunarno sudah diprediksi
sejak lama,lebih-lebih Sunarno tampak semakin menginsifkan silaturrahmi kepada
masyarakat,dan tak sia-sia pada
Pilkades yang digelar di lapangan
Sriguwak desa setempat buah Silaturrahminya ,Sunarno mendulang 1992 suara dari
sejumlah Daftar Pemilih Tetap 3181 pemilih didesa Selopuro .Terlepas dari
apapun Sunarno terpilih dengan perolehan meyakinkan,sementara pesaingnya yang Suami dari kepala desa dua kali menjabat berkesempatan memperoleh
661 suara .Tercatat pula 71 surat suara dinyatakan tidak sah oleh panitia,meski
masih juga tercatat 457 pemilih yang
tidak menggunakan hak pilihnya tetapi Sunarno bakal dilantik menjadi kepala
Desa Selopura menggantikan Buntari (
Jatmiko )
Pemkab Tulungagung Gelar Pelayanan Publik 2013
Pemkab Tulungagung Gelar Pelayanan Publik 2013
Bupati dan Wakil Bupati serta Staff usai membuka Gelar
Pelayanan Publik ( Foto : Agus,s)
Gelar pelayanan
publik ini dilaksanakan selama 3 hari diikuti oleh unit pelayanan dari
SKPD,Polres,Perbankan ,Persero,SAMSAT,serta KEMENAG Tulungagung yang menempati beberapa stand yang ada.Dalam
sambutannya Bupati Syahri Mulyo SE,mengatakan setiap pejabat public harus bisa
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat ,jangan hanya minta dilayani.
Pembukaan gelar pelayanan public ini dimeriahkan oleh pangung hiburan rakyat
yang diisi band dari Pemkab dan dari pelajar ,disediakan juga souvenir bagi
pengunjung yang lahir pada bulan November.
Kepala bagian Organisasi Nunuk rusbandiyah SH, selaku ketua panitia mengatakan Gelar pelayanan public ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta kepercayaan kepada masyarakat
baik dalam bentuk jasa maupun perijinan sesuai standar pelayanan.
Gelar pelayanan
public 2013 ini pemkab Tulungagung
merupakan salah satu upaya pemkab Tulungagung dalam memperbaiki
kualitas pelayanan kepada masyarakat dan
diharapkan kedepannya semakin baik dan bias memberikan layanan prima.(Agus,s-Imam
Rofi’i)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar