Wakil Ketua Komisi II DPR RI,
Chatibul Umam, mengatakan bahwa KPU belum bisa menjelaskan data yang belum
sinkron dari Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4), Daftar Pemilih
Sementara (DPS), sampai DPT. “ Selisih 20 juta jadi 9 juta dan kini berkurang
lagi tinggal 3 juta yang belum diverifikasi itu semua perlu penjelasan,” kata
Chatibul Umam di Gedung DPR RI, Jakarta, pada 31 Oktober 2013 lalu
.Hari ini Komisi
II DPR mengagendakan pembicaraan penetapan rekapitulasi DPT pemilu anggota DPR,
DPD, dan DPRD Tahun 2014 sebagai tindaklanjut dari Rapat Dengar Pendapat (RDP)
tanggal 22 Oktober 2013. “Sifatnya bukan Rapat Kerja (Raker) tapi RDP, bedanya
Raker memutuskan, kalau hari ini tidak ada keputusan hanya sharing saja, tapi
KPU bisa klarifikasi selama 10 hari khusus soal DPT aja,” tandasnya.Selain itu
ia juga menjelaskan, soal data Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang terjadi perbedaan
antara data yang diajukan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Komisi
Pemilihan Umum (KPU).“Hari ini Komisi II meminta penjelasan beberapa masalah
DPT yang pada saat rapat 23 Oktober lalu ada selisih data dari Kemendagri dan
KPU sebesar 20 juta pemilih kemudian tinggal 3 juta, itu belum jelas,”
paparnya.
Kekacauan penetapan Daftar Pemilih
Tetap (DPT) Pemilu 2014 dinilai akibat ketidakberesan program e-KTP yang
dijalankan Menteri Dalam Negeri (mendagri), Gamawan Fauzi. Untuk itu, Mendagri
Gamawan Fauzi didesak untuk legowo mengundurkan diri dari jabatannya sesuai
janji yang pernah diucapkannya.Desakan itu dilontarkan anggota DPR RI dari
Fraksi Hanura, Saleh Husin saat menajdi pembicara dalam diskusi bertajuk ‘Pesta
Demokrasi indonesia 2014 untuk Indonesia Lebih Baik’ di Warung Daun, Cikini,
Jakarta, pada 26 Oktober lalu. “Dulu Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi pernah
mengatakan akan mundur kalau e-KTP tidak beres. Mudah-mudahan dia ingat,”
ujarnya Saleh.
Saleh menuturkan, kalangan DPR telah
menyetujui anggaran fantastis sebesar 5,6 triliun untuk program e-KTP yang
diharapkan bisa mempermudah penyusunan DPT.Atas persoalan ini, Saleh sangat
menyayangkan anggaran yang sebegitu besar yang harusnya bisa dimanfaatkan
dengan baik untuk penyelenggaraan Pemilu yang lebih baik tidak terjadi.Dalam
situasi kekacauan DPT ini, Saleh berharap adanya konsolidasi di antara
penyelenggara Pemilu untuk menemukan DPT yang valid sehingga tak digunakan
kelompok tertentu untuk kepentingannya sendiri. “Kita semua ingin Pemilu
berkualitas sehingga punya legitimasi yang kuat,” tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar