Mohammad
Hatta dilahirkan di kota kecil nan bersifat kosmopolit,Bukuit Tinggi Sumatera Barat,pada
12 Agustus 1902. Ia putera dari pasangan Haji Mohammad Djamil dan Saleha,Hatta,
bungsu adalah cucu dari seorang ulama besar di Sumatera Barat ketika itu,Syekh
Abdurracman,yang dikenal sebagai syekh Batu Ampar.Sejak kanak- kanak,Hatta
memperoleh pendidikan agama yang kokoh dalam keluarga dan pendidikan modern
yang baik. Ia menempuh pendidikan SR [Sekolah Rakyat]. ELS [Europese Lagere
School],MULO [Meer Uitgebreid Lager
Onderwijs ],
Sekolah Dagang Menengah Prins Hendrik School [PHS],dan pada akhirnya menempuh pendidikan di Nederland di Sekolah Tinggi Dagang [Handelshogeschool ]. Hatta di kenal sebagai orang yang saleh,santun dan penuh belas kasih. Tentang sikapnya yang belas kasih,Hatta pernah berkata, “ Kasih yang dilimpahkan oleh tukang-tukang kuda pada binatang-binatang itu rupanya berpengaruh padaku.” Menurut Nurcholish Madjid,Hatta adalah sosok yang memiliki ketulus-ihklasan,kesederhanaan,kerendahan hati,dan kedalaman pikiran [majalah Tempo 18/8/2002].Parakitri T. Simbolon [dalam bagun.2003 ],menggambarkan Hatta sebagai sosok yang bebas,tekun,saleh dan patriotic. Sejak muda,Hatta aktif berorganisasi.Ia ikut dalam perkumpulan sepak bola ” Swallow ”, Mula-mula menjadi anggota biasa,kemudian menjadi bendahara. Inilah awal Hatta terlibat dalam dunia organisasi.Ia juga masuk dalam “ Sarekat Usaha ”,sebuah organisasi sebagai pusat pertemuan orang-orang terkemuka di Padang ketika itu.Juga,Jong Sumatranen Bond [JSB ] Dari kehidupan organisasi itulah,menurut pengakuan Hatta “ Dengan tidak setahuku,tertanam dalam diriku disiplin-dir i” Selain aktif berorganisasi,Hatta adalah seorang yang gemar membaca. Sejak muda, ia telah mendisiplin diri membaca buku-buku yang isinya jauh lebih berat dari pelajaran yang diperolehnya di sekolah. Misalnya, selagi muda, ia sudah membaca enam jilid buku dengan tema serius karangan H.P.Quack. De Soscialisten [para pelopor sosialisme ]. Agar bisa memiliki banyak buku bermutu dengan harga terjangkau,ia tidak segan mencari buku di toko buku loak. Tidak mengherankan,ketika sudah berkeluarga, Hatta telah memiliki koleksi buku pribadi hampir 10.000 judul. Semangat membaca dan berorganisasi serta semangat patriotic yang demikian besar,membawa Hatta pada upaya memerdekakan bangsanya. Sejak menempuh pendidikan di Nederland,ia telah aktif dalam organisasi pergerakan nasional .Upaya itu terus berlanjut sepulang dari Nederland. Hingga pada saatnya,bersama Soekarno,Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Sikap cinta tanah air Hatta,tidak hanya berhenti disitu. Setelah proklamasi,ia berupaya menjadikan Indonesia Negara dengan system kenegaraan modern. Itulah sebabnya dalam pembahasan UUD 1945,ia memperjuangkan agar Indonesia menjadi Negara hukum [Hatta menyebutnya’negara pengurus’]sekaligus Negara demokrasi. Tentang Negara hukum ,Hatta berkata, ” hendaklah kita memperhatikan syarat-syarat supaya Negara yang kita bikin,jangan menjadi Negara kekusaan. Kita menghendaki Negara pengurus,kita membangunkan masyarakat baru yang berdasar kepada gotong royong,usaha bersama,tujuan kita adalah memperbarui masyarakat. Tetapi disebelah itu, janganlah kita memberi kekuasaan yang tak terbatas kepada Negara untuk menjadikan di atas Negara baru itu suatu Negara kekuasaan” Buah pikiran Hatta mengenai Negara hukum itu akhirnya muncul dalam perumusan penjelasan UUD 1945,yang menyatakan “ Negara Indonesia berdasar atas Hukum (Rechsstaat) tidak berdasar atas kekuasaan belaka (Machsstaat)”
Sekolah Dagang Menengah Prins Hendrik School [PHS],dan pada akhirnya menempuh pendidikan di Nederland di Sekolah Tinggi Dagang [Handelshogeschool ]. Hatta di kenal sebagai orang yang saleh,santun dan penuh belas kasih. Tentang sikapnya yang belas kasih,Hatta pernah berkata, “ Kasih yang dilimpahkan oleh tukang-tukang kuda pada binatang-binatang itu rupanya berpengaruh padaku.” Menurut Nurcholish Madjid,Hatta adalah sosok yang memiliki ketulus-ihklasan,kesederhanaan,kerendahan hati,dan kedalaman pikiran [majalah Tempo 18/8/2002].Parakitri T. Simbolon [dalam bagun.2003 ],menggambarkan Hatta sebagai sosok yang bebas,tekun,saleh dan patriotic. Sejak muda,Hatta aktif berorganisasi.Ia ikut dalam perkumpulan sepak bola ” Swallow ”, Mula-mula menjadi anggota biasa,kemudian menjadi bendahara. Inilah awal Hatta terlibat dalam dunia organisasi.Ia juga masuk dalam “ Sarekat Usaha ”,sebuah organisasi sebagai pusat pertemuan orang-orang terkemuka di Padang ketika itu.Juga,Jong Sumatranen Bond [JSB ] Dari kehidupan organisasi itulah,menurut pengakuan Hatta “ Dengan tidak setahuku,tertanam dalam diriku disiplin-dir i” Selain aktif berorganisasi,Hatta adalah seorang yang gemar membaca. Sejak muda, ia telah mendisiplin diri membaca buku-buku yang isinya jauh lebih berat dari pelajaran yang diperolehnya di sekolah. Misalnya, selagi muda, ia sudah membaca enam jilid buku dengan tema serius karangan H.P.Quack. De Soscialisten [para pelopor sosialisme ]. Agar bisa memiliki banyak buku bermutu dengan harga terjangkau,ia tidak segan mencari buku di toko buku loak. Tidak mengherankan,ketika sudah berkeluarga, Hatta telah memiliki koleksi buku pribadi hampir 10.000 judul. Semangat membaca dan berorganisasi serta semangat patriotic yang demikian besar,membawa Hatta pada upaya memerdekakan bangsanya. Sejak menempuh pendidikan di Nederland,ia telah aktif dalam organisasi pergerakan nasional .Upaya itu terus berlanjut sepulang dari Nederland. Hingga pada saatnya,bersama Soekarno,Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Sikap cinta tanah air Hatta,tidak hanya berhenti disitu. Setelah proklamasi,ia berupaya menjadikan Indonesia Negara dengan system kenegaraan modern. Itulah sebabnya dalam pembahasan UUD 1945,ia memperjuangkan agar Indonesia menjadi Negara hukum [Hatta menyebutnya’negara pengurus’]sekaligus Negara demokrasi. Tentang Negara hukum ,Hatta berkata, ” hendaklah kita memperhatikan syarat-syarat supaya Negara yang kita bikin,jangan menjadi Negara kekusaan. Kita menghendaki Negara pengurus,kita membangunkan masyarakat baru yang berdasar kepada gotong royong,usaha bersama,tujuan kita adalah memperbarui masyarakat. Tetapi disebelah itu, janganlah kita memberi kekuasaan yang tak terbatas kepada Negara untuk menjadikan di atas Negara baru itu suatu Negara kekuasaan” Buah pikiran Hatta mengenai Negara hukum itu akhirnya muncul dalam perumusan penjelasan UUD 1945,yang menyatakan “ Negara Indonesia berdasar atas Hukum (Rechsstaat) tidak berdasar atas kekuasaan belaka (Machsstaat)”
Menurut AdnanBuyung Nasoetion (dalam Bagun,2003),
sumbagan penting pemikiran Hatta lainya dalam UUD 1945 (konstitusi pertama)
meliputi empat hal. Pertama,penyusunan naskah Pembukaan UUD 1945. Kedua,
pasal-pasal yang menyangkut hak-hak warga,yang meliputi pasal 26,27, dan 28.
Ketiga,jaminan Negara atas kesejahteraan rakyat (demokrasi ekonomi), yang
meliputi pasal 33 dan 34. Keempat, kepiawaiannya dalam meyakinkan tokoh-tokoh Islam
untuk mencabut anak kalimat dalam pembukaan dan pasal 29 UUD 1945 yang semula
berbunyi “…dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya ”
menjadi “ Ketuhanan Yang Maha Esa ” . Sebab dalam penghayatan Hatta, demokrasi
haruslah membuka kran partisipasi luas
bagi rakyat tanpa membedakan latar belakang suku dan agama. Dalam demokrasi
tidak boleh ada deskriminasi.
Begitulah
Hatta. Seorang putra besar bangsa Indonesia. Ia setia memegang teguh janji pada
diri sendiri, “ Dan di mana kakiku menginjak
bumi Indonesia, di sanalah tumbuh bibit cita-cita yang tersimpan dalam dadaku. ”
Ia teguh memperjuangkan Indonesia menjadi Negara modern,Negara hukum sekaligus
Negara demokrasi.
Mochtar Pabotting melukiskan kebesaran Hatta dengan
kalimat indah, demikian: “ Hatta dengan membuktikan bahwa dia adalah seorang
demokrat dan pluralis sejati,seorang negarawan yang matang,tabah dan rendah
hati, komunikan dan interlocutor politik yang terus berpikiran dan bertindak
positif meskipun di saat sudah tersingkir dari kekuasaan,sekaligus seorang
dengan religiositas yag istimewa.”(Pabotting, dalam Bangun, 2003)…….win
dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar