Pengembangan kawasan organik yang bersahabat dengan alam telah menjadi kebutuhan
masyarakat sekarang, komuditas pertanian organik yang ramah lingkungan telah
kembangkan di Kabupaten Kediri dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat guna
meningkatkan pola hidup sehat tanpa bahan kimia.
Bahan
makanan yang kita konsumsi sehari-hari khususnya hasil dari pertanian cenderung
mengandung bahan cemaran kimia. Hal ini tidak mengherankan karena petani dalam
budidaya tanaman menggunakan pupuk kimia, pestisida dan insektisida untuk
meningkatkan hasil produksi tanamanya. Padahal sangat jelas bahwa bahan makanan
yang mengandung residu bahan kimia sangat tidak baik untuk kesehatan
manusia.Hal inilah yang mendasari Romo Hardo Iswanto, CM dalam mengembangkan
kawasan pertanian organik di Desa Sambirejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri ± 6
Km arah selatan Pare menuju Kediri atau ± 10 Km arah utara SLG menuju Pare
sejak tahun 2008 dan diresmikan dua tahun kemudian. “Bahan makanan saat ini
cenderung tidak sehat”, ujar Romo Hardo demikian beliau sering disapa saat
mulai menjelaskan kawasan pertanian organik yang beliau kelola. Di lahan seluas
1,5 hektar ini terdapat lahan sawah, peternakan sapi perah dan pedaging,
pengolahan pupuk kandang, green house untuk tanaman sayuran dan saat ini sedang
dirintis pengembangan perikanan air tawar di kawasan tersebut.Di lahan sawah,
ditanam padi varietas lokal seperti Rojolele, Menthik, Susu, Beras Hitam, Beras
Merah dan Jasmin. Kenapa dipilih varietas lokal karena lebih tahan terhadap
serangan hama dan penyakit meskipun umur panen lebih lama daripada padi
hibrida. Selain itu hasil panennya dapat ditanam kembali tidak seperti padi
hibrida sehingga biaya produksi lebih murah. Apabila musim kemarau ditanam
kedelai hitam. Sedangkan dalam green house ditanam sayuran seperti sawi,
kangkung, bayam merah dan selada.
Hasil
pertanian dari Gubuk Lazaris, dapat dikatakan murni organik, karena mulai dari
media tanam, pupuk, pestisida dan insektisida semua alami. Media tanam yang
digunakan merupakan campuran antara tanah dengan pupuk kandang hasil olahan
dari peternakan sapi. Demikian juga untuk pupuk yang diaplikasikan ke seluruh
tanaman hanya menggunakan kompos dari kotoran ternak sapi. Pestisida dan
insektisida alami yang digunakan memanfaatkan dari ekstrak rempah-rempah
seperti jahe,kunyit, lengkuas, serai, daun bunga telekan dan berbagai macam
bahan alami lainnya, itupun diaplikasikan apabila sudah diperlukan dalam artian
apabila serangan hama dan penyakit pengganggu tanaman sudah dalam taraf merusak
tanaman. Untuk menjaga lahan pertanian tidak tercemar dari pengairan luar,
sumber air dibuatkan sumur untuk mencukupi kebutuhan air dikawasan ini. Gubuk
Lazaris terbuka bagi petani atau siapa saja yang ingin bekerjasama dalam hal
budidaya tanaman padi maupun sayuran organik.

Dikesempatan
yang lain Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno menyampaikan melalui Kepala
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Kediri Ir. Adi
Suwignyo, MSi bahwa pertanian organik harus bisa dikembangkan di Kabupaten
Kediri untuk menuju Kediri Sehat karena “Tubuh yang sehat berawal dari makanan
yang sehat. Makanan yang sehat berasal dari bahan yang sehat. Hasil produk
pertanian organik adalah bahan makanan yang sehat karena bebas dari cemaran
bahan kimia. Dengan memberikan makanan sehat pada keluarga maka akan tercipta
generasi yang sehat dan cerdas”.Selain Gubuk Lazaris sebagai kawasan pertanian
organik, diwilayah Kabupaten Kediri terdapat 10 Kelompok Pioner Kampung Organik
yang tersebar di sepuluh desa pada sepuluh kecamatan. Komoditas yang ditanam
diantaranya sayuran, buah, padi dan kedelai.
Desa Besuk Kecamatan Gurah, Desa Babadan
Kecamatan Ngancar, Desa Kerep Kecamatan Tarokan dan Desa Wonorejo Kecamatan
Puncu komoditas tanaman adalah hortikultura sayur dan buah. Sedangkan Desa
Kayunan Kecamatan Plosoklaten, Desa Papar Kecamatan Papar, Desa Pagu Kecamatan
Pagu dan Desa Mekikis Kecamatan Purwoasri komoditas yang ditanam hortikultura
sayur dan padi. Sementara itu Desa Bangsongan Kecamatan Kayen Kidul menanam
hortikultura sayur, buah dan padi. Di Desa Sendang Kecamatan Banyakan menanam
hortikultura sayur, buah, padi dan kedelai. Di sepuluh desa tersebut dalam
rangka menuju pertanian organik memiliki sarana rumah kompos dan mini green
house. Diharapkan kedepannya sebagian besar wilayah pertanian Kabupaten Kediri
menerapkan pertanian organik demi mewujudkan Kediri Sehat. (gus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar