Seratus
Dua Belas tahun yang lalu di sebuah kota di Jawa Timur Soekarno
dilahirkan, 6 Juni 1901 tepatnya. Meski sangat terkenal dengan sebutan Bung
Karno, Proklamator itu semula bernama Koesnososro Soekarno, penggantian nama
menjadi hanya-Soekarno-saja, karena
putra dari R. Sukemi Sosrodiharjo saat masa kecilnya sakit-sakitan, namun anak
seorang guru itu menamatkan sekolah dasarnya pada usia 13 tahun di Mojokerto, sekolah
dasar Bumi Putera namanya.
Kemudian ia melanjutkan ke sekolah dasar Belanda di
Surabaya, anak dari bangsawan Bali dari garis ibunya itu tinggal di rumah HOS
Tjokroaminoto yang seorang pemimpin Serikat Islam. Putra Ida Ayu Nyoman Rai itu
mulai berkiprah di dunia pergerakan saat ia menuntut pendidikan di HBS Surabaya.
Setelah itu ia melanjutkan pendidikan di Technische Hoge School [Institut
Tehnologi] Bandung. Saat di Bandung itulah ia terus bergiat di bidang
pergerakan. Gagasan-gagasannya mengenai dunia pergerakan makin dimatangkan saat
ia memimpin sebuah kelompok studi kaum terpelajar di kota Kembang tersebut. Ia
baca dan diskusikan berbagai literatur mutakhir sampai Ia lulus tahun 1925.
Bersama beberapa teman
seperjuangan, antara lain Tjipto Mangunkusumo, pada 1927, ia membangun Perserikatan
Nasional Indonesia, yang Kemudian, organisasi tersebut diubahnya menjadi Partai
Nasional Indonesia [PNI]. Inilah yang menyebabkan pada 29 Desember 1929, ia
ditangkap di Yogyakarta, karena kegiatan politiknya dianggap membahayakan
pemerintah kolonial, Ia ditahan. Dalam Pengadilan, ia membuat pembelaan yang
amat terkenal, berjudul “Indonesia Menggugat ” saat ia
diadili pada 1930. Tetap saja Soekarno dinyatakan bersalah oleh Pengadilan
penguasa kolonial dan divonis. Selanjutnya Ia ditempatkan pada bangunan
permanan yang kokoh dengan besi-besi yang kuat sebagai penyekat lengkap beserta
gembok pengunci, yang rancangan gambarnya ia juga turut merancangnya, di Sukamiskin
itulah Sukarno mengabiskan waktunya salama empat tahun. Sebelum akhirnya ia
diasingkan di Ende, Flores-Nusa Tenggara, ini terjadi karena kegiatan
politiknya selepas dari Sukamiskin dirasakan sangat mengganggu kenyamanan
penguasa kolonial, karena meskipun ia lama di Sukamiskin terbukti ia tetap kaya
ide, ini terbukti penggalangan massa yang ia lakukan menyebkan ia ditangkap
kembali oleh pemerintah kolonial Belanda. Itu terjadi karena Soekarno
menyebarkan sebuah tulisan panjang dengan judul ”Mencapai Indonesia Merdeka”. Tetapi
empat tahun kemudian, ia dipindahkan ke Bengkulu.
Tahun 1942, Jepang
mulai datang di Indonesia menggantikan Belanda yang katanya pulang ke kampung
halamanya, bangsa Asia ini menampilkan diri se olah- olah bersimpati terhadap
kemerdekaan Indonesia dengan membentuk “ semacam panitia kemerdekaan”. Terbukti
pada 28 Mei 1945, Jepang mendirikan Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan
Indonesia[BPUPKI] tapi Jepang tetap saja penjajah. Soekarno menjadi salah satu
anggotanya. Dalam salah satu sidang badan tersebut, pada 1 Juni 1945, Soekarno
mengemukakan pidato tentang Pancasila. Namun, pidato Soekarno adalah yang
paling utuh dengan argumen sangat mendasar. Naskah konstitusi pertama terdiri-atas
dua bagian. Bagian pertama adalah Pembukaan. Bagian kedua adalah Batang Tubuh. Bagian
Pembukaan, terdiri -atas empat alinea. Bagian batang tubuh, terdiri atas XVI
bab dan 37 pasal. Masih ada tambahan, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat
aturan tambahan.
Hubungan Proklamasi kemerdekaan dan UUD 1945 adalah
bahwa cita-cita Proklamasi kemerdekaan terkristalisasi [terejawentahkan secara
konkrit] dalam pokok-pokok pikiran. Pembukaan UUD 1945 selanjutnya pokok-pokok
pikiran itu merupakan cita-cita hukum yang dijabarkan dalam pasal-pasal. Dengan
demikian Proklamasi kemerdekaan dan UUD 1945 merupakan satu rangkaian kesatuan
yang konsisten. UUD 1945 pada hakikatnya merupakan penjabaran cita-cita Proklamasi
kemerdekaan dalam bentuk hukum dasar tertulis. Hukum dasar itu selanjutnya
menjadi Pondasi bagi tata Negara dan tata hukum baru, yaitu tata Negara dan
tata hukum Indonesia Merdeka.
Bersikap positip
pertama-tama berarti berupaya memiliki cara pandang yang berusaha membangun dan
memperbaiki keadaan. Menjadikan hal yang baik menjadi lebih baik lagi. Dengan
bersikap positif, kita mampu menyikapi berbagai masalah secara tepat, yang
akhirnya juga bisa mengubah keadaan. Inti sikap politik adalah sikap yang
terarah pada kemajuan [progress] dan keunggulan [excelencee].
Makna Proklamsi kemerdekaan
dan suasana kebatinan konstitusi menunjuk pada:Indonesia merdeka, Pancasila dan
konstitusi. Ketiga hal itu merupakan warisan yang sangat bernilai dari para
pendiri Negara ini. Sikap kita pada ketiga hal itu akan sangat menentukan masa
depan bangsa Indonesia. Sikap itu akan menentukan apakah bangsa Indonesia akan
makin terpuruk dan hancur, ataukah makin maju dan unggul.
Itulah sebabnya, banyak
orang berpendapat bahwa hari lahir Pancasila adalah tanggal 1 Juni 1945, saat
Soekarno menyampaikan pidatonya. Kini, pidato itu dikenal sebagai Pidato
Lahirnya Pancasila. Ketika Jepang menyerah kepada sekutu, Indonesia mengalami
kekosongan politik. Para pemuda revolusioner meminta Soekarno dan Hatta
[sebagai ketua dan wakil ketua PPKI] untuk segera memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Tapi, Soekarno menolak apabila Proklamasi itu dilakukan tanpa
berkonsultasi dengan anggota PPKI. Karena itu, para pemuda itu menculik
Soekarno dan Hatta, serta membawa mereka ke Rengasdengklok. Setelah kembali ke
Jakarta, pada tanggal 16 Agustus 1945 malam hari, Soekarno dan sejumlah pejuang
kemerdekaan menyusun naskah Proklamasi Kemerdekaan. Naskah itu disusun di rumah
Laksmana Maeda, dan selesai disusun sekitar jam 04. 00 pagi tanggal 17 Agustus
1945. Jam 10. 00 naskah Proklamasi Kemerdekaan dibacakan di Jln Pegangsaan
Timur 56 Jakarta. Ketika itulah, Indonesia Merdeka, sebagaimana diimpikan dan
diperjuangkan Soekarno muda bersama rakyat Indonesia, menjadi kenyataan. Sehari
setelah proklamasi kemerdekaan, Soekarno dipilih dan ditetapkan sebagai
Presiden RI oleh sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Mohammmad
Hatta dipilih sebagai wakil presiden. Begitulah, Soekarno adalah tokoh besar
dalam mewujudkan Indonesia Merdeka. Dunia mengakuinya. Sejak muda, ia telah
bercita-cita mewujudkan Indonesia Merdeka. Tidak hanya berhenti pada cita-cita.
Ia sendiri terjun dikancah perjuangan untuk mewujudkan cita-cita itu.
Soekarno memiliki visi
jauh ke depan. Sejak muda ia yakin, Indonesia Merdeka hanya bisa terwujud
manakala bangsa Indonesia bersatu. Maka, sejak muda, tidak henti hentinya ia menyeru:
”Bahtera yang akan membawa kita kepada Indonesia Merdeka, adalah Bahtera
Persatuan ” Sejak muda, hidupnya didedikasikan untuk mewujudkan Persatuan
Indonesia, demi mencapai Indonesia Merdeka. Ia pun berani menempuh jalan
persatuan Indonesia [Kahin 1995] Sejarah membuktikan, keyakinan Soekarno benar:
bahtera yang membawa kepada Indonesia Merdeka adalah bahtera persatuan. Bersyukurlah
kita memiliki pemimpin bangsa seperti Soekarno. Pemimpin yang gigih berjuang
bersama seluruh bangsa Indonesia: membangun dan mengemudikan bahtera persatuan,
menuju Indonesia Merdeka
menuju pilpres 2014 rakyat jangan sampai salah memilih , ini yang harus di ingatkan kembali,carilah pemimpin yang mencintai rakyatnya karena ALLAH dan takut mengchianati rakyatnya juga karena ALLAH , karena kekuasaan adalah amanah , kelak di hadapan ALLAH harus dipertanggung jawabkan di yaumil kiamah,
BalasHapusdan baca juga karangan saya di bloger mulyawan, yaitu forum indonesia menggugat , bangsa indonesia jangan sampai jatuh dua kali pada lobang yang sama, presiden ke depan harus benar benar manusia yang antara kata dan perbuatan harus sama, jangan seperti golongan orang orang almunafikun, munafik berat,