Jumat, 06 Maret 2015

Limbah Jadi Duit




Forum Indonesia Jombang - Desa Seketi yang terletak di Kecamatan Mojoagung, jauh dari keramaian karena letaknya yang terpencil  berbatasan dengan desa Curah   Malang kecamatan Sumobito, timur Kecamatan Trowulan Mojokerto.

Desa yang berpenduduk kurang lebih 1.803 jiwa itu semua warganya hidup damai dan tenang. Sepintas kalau kita melewati desa Seketi, di sepanjang jalan desa disebelah kanan dan kiri menumpuk sampah yang kalau orang tidak tahu seperti sampah pada umumnya dan mengganggu . Sejatinya tumpukan sampah itu plastic merupakan bahan yang akan di daur ulang  menjadi barang yang bernilai jual tinggi dan itulah pekerjaan masyarakat desa Seketi, mendaur ulang plastik.
Tidak main-main bahkan sampah yang didaur ulang didatangkan dari berbagai daerah seperti Bali, Madura, Kalimantan, Surabaya dan daerah timur lainnya. Selain dari daerah  sekitar desa seketi sendiri.
Setidaknya ada lima pengusaha daur ulang sampah plastic  yang dikategorikan besar di desa Seketi, salah satunya adalah Rukan 48 tahun yang merupakan Sekretaris desa setempat  . Ditemui  di kantornya, Sekdes Seketi mengatakan,”semua penduduk sini ya semuanya bekerja mas,  mendaur ulang barang bekas dari plastik, dan ada yang sistem borongan, dan ada yang sistem harian.” Katanya, “lumayan  lo mas penghasilan ibu-ibu disini rata-rata 250-500 ribu satu minggu.” Imbuhnya. Ayo mas kita lihat tempat pengolahannya. Rukan yang memulai usahanya sekitar 17 tahun lalu  merupakan salah satu dari lima pengusaha  besar, dia punya 2 tempat gudang dan sekaligus pengolahan/ peleburan plastik, ada sekitar 60 karyawan yang setiap hari membantunya. Ditanya tentang omset perbulan, pak Sekdes menyatakan, “ya, kalau dihitung rata-rata perbulan bisa menghasilkan uang 360 juta,  mas.”
Ditanya lebih lanjut, ternyata plastik-plastik yang di daur ulang tersebut nantinya dikirim ke Surabaya dan Tangerang. Untuk bahan timba, bak, atau bahkan dasbhord (bagian depan) sepeda motor, tergantung bagus tidaknya bahan. Alhasil, ditangan  Sekdes Seketi dan beberapa pengusaha lainnya, ternyata kelihatannya sampah ternyata bisa menjadi berkah dan untuk mata pencaharian warga Seketi. Ini bisa jadi contoh untuk kita yang harus bisa menangkap kesempatan dan berusaha kreatif, agar menjadi pengusaha di perusahaan sendiri (irfan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar