Pada era Wali Kota Maschut dulu, hal itu salah
satunya sempat didalihkan untuk menghemat biaya perjalanan dinas para pejabat.
Sebab, dibanding biaya menginap di hotel lebih murah jika pemkot memiliki rumah
singgah sendiri.Namun, pantauan Radar Kediri, sejauh ini hampir tidak
ada pejabat yang memanfaatkannya dengan memotong biaya akomodasi hotel mereka.
Dari buku tamu yang ada di mess pun, hanya sebagian kecil warga Kediri yang
memanfaatkan. Misalnya, selama September ini, hanya ada tamu empat komisioner
KPU Kota Kediri yang singgah di rumah bercat kombinasi putih ungu di Jl Cempaka
Putih Tengah XVIII/11,"
Perumahan Cempaka Putih, Jakarta pusat tersebut. Selebihnya hanya beberapa PNS
pemkot dari dinas pendapatan, pengelolaan keuangan, dan aset daerah (DPP-KAD)
yang datang untuk melihat proses renovasi yang tengah berlangsung.Sekkota
Kediri Agus Wahyudi yang dikonfirmasi tentang hal ini mengakui bahwa sejak awal
aset tersebut memang dimanfaatkan sebagai rumah singgah. Hanya, meski pada era
Wali Kota Maschut jelas disebut alasan di atas, dia menolak jika mess itu
diperuntukkan pejabat yang ke Jakarta. "Pejabat yang melakukan perjalanan
dinas sudah dibekali dengan item biaya yang pasti," katanya kepada Radar
Kediri. Item biaya itu termasuk uang transportasi, akomodasi hotel, dan
uang saku. Makanya, tidak mungkin mereka menghapuskan item biaya tersebut demi
menginap di mess. Lain untuk apa sebenarnya pengadaan mess yang dibeli pada era
Wali Kota Maschu tersebut. Agus menjawab mess diperuntukkan masyarakat Kota
Kediri secara luas yang kebetulan ke Jakarta. ''Misalnya ibu-ibu
pengajian, pelajar, atau mahasiswa yang kebetulan ke sana. Daripada menyewa
hotel, akan lebih baik menginap di mess,” jawabnya. Agus mengatakan
selama ini akses warga terhadap mess tersebut masih minim. karena
sosialisasinya yang kurang. Makanya ke depan, pemkot akan lebih intensif
mensosialisasikannya. Hanya, saat ditanya tentang persyaratan dan aturan untuk
bisa mengakses mess tersebut, Agus belum bisa menjawab detail. Namun, catatan
wartawan kediri ini, untuk bisa menginap di sana memang tidak ada persyaratan
macam-macam. Cukup menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) Kota Kediri dan
mengisi buku tamu. Lalu, menyebutkan keperluannya di Jakarta dan akan tinggal
berapa lama. Ada penjaga khusius yang melayani.Total ada empat kamar yang saat
ini sudah tersedia. Lima lagi sedang dibangun. Rata-rata, setiap kamar ada lima
kasur susun yang bisa dihuni oleh sepuluh orang. Kamar tersebut dilengkapi pula
kamar mandi dan ber-AC. Mereka tidak dipungut biaya. Lantai atas digunakan
untuk sekretariat Panti Paguyuban Kediri (Sanyuri), paguyuban alumni kota
Kediri.
Anggota KPU Kota Kediri Zainal Arifin yang Rabu (25/9) lalu sempat singgah di
sana menyebut sarana itu sangat bermanfaat bagi warga."Seperti saya, kalau
harus menginap di hotel kan ya sayang. Soalnya hanya perlu singgah
beberapa jam. Ini sangat bermanfaat akunya.Makanya, dia sepakat jika peruntukan
mess tersebut memang dikhususkan kepada warga Kota Kediri yang kebetulan sedang
berkunjung ke Jakarta. "Warga pasti membutuhkan. Hanya selama ini masih
jarang yang mengetahui," lanjut ketua divisi sosialisasi ini.Karena itu
pula, menanggapi usulan kalangan DPRD agar mess tersebut bisa dikomersialkan
sehingga tak membebani APBP dan justru bisa menjadi pemasukan daerah, Sekkota
Agus mengatakan bahwa mess itu memang bukan dimaksudkan sebagai sumber PAD.
Kalaupun harus dikomersialkan, prosesnya panjang. Tidak bisa dilakukan
sekarang. "Harus ada regulasinya," sebutnya.Misalnya, lanjut Agus,
apakah cukup melalui pungutan retribusi bagi yang menginap. Atau, harus
dikelola sendiri sebagai unit usaha baru dari perusahaan daerah. Itu semua
membutuhkan peraturan daerah (perda) yang khusus mengatumya. "Kalau hanya
perwali atau SK wali kota saja, kami tidak berani. Makanya, harus dijaga lebih
jauh,” tandas mantan kepala dinas pendapatan, pengelolaan keuangan, dan aset
daerah (DPPKAD) itu.
Lokasi
|
Jl. Cempaka Putih Tengah XVIII/11,
Perumahan Cempaka Putih, Jakarta Pusat
|
Daya tampung
|
9 kamar (5 sedang dibangun).
|
Fasilitas tiap kamar
|
5 bed susun tiap kamar (tampung 10
orang), kamar mandi, AC.
|
Peruntukan
|
Warga Kota Kediri yang memiliki
keperluan di Jakarta.
|
Syarat singgah
|
Tunjukkan KTP Kota Kediri, isi buku
tamu
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar