Sabtu, 27 Juli 2013

Solusi Tingkatkan Kesejahteraan


Kembangkan Agribisnis Peternakan
Kabupaten Blitar merupakan satu diantara sentra produksi peternakan di Jawa Timur, utamanya ternak unggas. Dalam tiap harinya sekitar 450 ton telur, 23 ribu ton daging dalam per-tahun  mengalir ke berbagai kota di Indonesia. Ini jelas mendukung  program nasional dan visi Kabupaten Blitar, “Terwujudnya Kabupaten Blitar Yang Sejahtera, Religius dan Berkeadlilan″. Bahkan kabupaten yang memiliki 22 kecamatan ini giat mengembangkan agribisnis peternakan, khususnya ayam lokal (buras). Tujuannya sebagai  penyedia lapangan usaha dan penyangga ketahanan pangan. Demikian ungkapan Asisten Administrasi dan Umum, Miftakhudin saat membacakan sambutan Bupati Blitar dalam kegiatan  penilaian Lomba Agribisnis Peternakan Tingkat Nasional di Desa Plosoarang, Kecamatan Sanankulon, 16 Juli lalu.


Dijelaskan pula, kendati Kabupaten Blitar sebagai penyuplai unggas sekitar 50 persen di Jawa Timur, bukan berarti tidak mengalami kendala. Kendala yang dialami oleh para peternak yakni kuantitas dan kualitas, juga flu burung. Selama ini, bio security dan vaksinasi sebagai formula mengatasi flu burung yang terjadi di kabupaten ini. Kendala ini merupakan tantangan bagi peternak untuk mengembangkan ayam lokal atau buras. Ayam lokal memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi bibit unggul dalam upaya menunjang ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani.Salah satunya Kelompok Upakarti Plosoarang. Kelompok yang mewakili Kabupaten Blitar  dalam Lomba Agribisnis Peternakan Tingkat Nasional dan harus bersaing dengan beberapa daerah lain  13 provinsi di Indonesia. Harapannya, kelompok ini bisa mendapatkan juara terbaik tingkat nasional. Selain itu juga bisa memberikan kontribusi, pembinaan terhadap kelompok-kelompok peternak lain.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ir.Tri Maharani Rahayu, MM, Ketua Tim Penilai Nasional. Ditegaskannya, mengikuti lomba dengan target juara bukan tujuan utama, melainkan kegiatan kelompok seperti Kelompok Upakarti harus tetap berlanjut, kontinu dan bisa membina kelompok lain. Dijelaskan pula, beberapa kriteria penilaian dalam lomba ini antara lain, lokasi kandang dan usaha dari hulu sampai hilir. Setelah  meninjau lokasi lomba, tim penilai akan memberikan masukan guna usaha yang lebih baik. Ditempat yang sama, Ketua Kelompok Upakarti  Sub Peternakan, Tuti mengatakan, keikutsertaan dalam lomba tingkat nasional  merupakan kali pertama. Dengan visi, ”Mewujudkan Masyarakat yang Produktif, Sehat dan Sejahtera Melalui Beternak Ayam Buras,”Kelompok ini bertekad meningkatkan produktifitas ibu rumah tangga melalui beternak ayam buras secara intensif, menerapkan manajemen usaha kelompok secara berantai, mengubah pola pemeliharaan unggas dari back farm menjadi intensive farm dan pengembangan usaha home industry.  Diungkapkan pula, dengan Motto Mewujudkan Masyarakat sehat sejahtera melalui ayam buras yang sehat produktif, program kerja kelompok ini terbagi menjadi 3 yakni jangka pendek, menengah dan panjang (10 tahun). Jangka pendek antara lain; kemudahan mendapatkan SAPRONAK, peningkatan status kesehatan ternak, peningkatan jumlah anggota dan produksi usaha kelompok. Sementara jangka menengah yakni pengembangan kelompok binaan, bebas penyakit menular dan terbentuknya koperasi kelompok. Sedangkan jangka panjang misalnya memiliki pabrik pakan mini, memiliki breeding sendiri dan pemasarannya. Terkait kegiatan kegiatan kelompok yakni; usaha agribisnis Hulu antara lain pembibitan dan penetasan dengan kapasitas 5 ribu butir telur, pembesaran ayam pedaging, penyediaan SAPRONAK. Usaha Agribisnis Hilir yakni pemasaran DOC, pemasaran ayam hidup dan pemasaran telur konsumsi.
Dalam kesempatan tersebut dipaparkan pula,  keunggulan kelompok diantaranya; sebagian besar ibu rumah tangga, inovasi usaha ternak melalui  Inseminasi buatan (IB) Unggas, pengembangan Pola Usaha, mengembangkan kemandirian usah serta pengelolaan usaha secara intensif. Dia bersama kelompoknya juga siap untuk menambah inovasi dengan dukungan banyak pihak.Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Plosoarang tersebut juga sebagai agenda untuk meningkatkan makan telur dan daging ayam. Secara simbolis  drh. Kusno Kepala Bidang Kesehatan masyarakat Veteriner memberikan paket telur dan daging ayam kepada siswa-siswi Sekolah Dasa(sef)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar