Kembangkan Agribisnis Peternakan
Kabupaten Blitar merupakan
satu diantara sentra produksi peternakan di Jawa Timur, utamanya ternak unggas.
Dalam tiap harinya sekitar 450 ton telur, 23 ribu ton daging dalam
per-tahun mengalir ke berbagai kota di Indonesia. Ini jelas
mendukung program nasional dan visi Kabupaten Blitar, “Terwujudnya
Kabupaten Blitar Yang Sejahtera, Religius dan Berkeadlilan″. Bahkan kabupaten
yang memiliki 22 kecamatan ini giat mengembangkan agribisnis peternakan,
khususnya ayam lokal (buras). Tujuannya sebagai penyedia lapangan usaha
dan penyangga ketahanan pangan. Demikian ungkapan Asisten Administrasi dan
Umum, Miftakhudin saat membacakan sambutan Bupati Blitar dalam kegiatan
penilaian Lomba Agribisnis Peternakan Tingkat Nasional di Desa Plosoarang,
Kecamatan Sanankulon, 16 Juli lalu.
Dijelaskan pula, kendati Kabupaten
Blitar sebagai penyuplai unggas sekitar 50 persen di Jawa Timur, bukan berarti
tidak mengalami kendala. Kendala yang dialami oleh para peternak yakni
kuantitas dan kualitas, juga flu burung. Selama ini, bio security dan
vaksinasi sebagai formula mengatasi flu burung yang terjadi di kabupaten ini.
Kendala ini merupakan tantangan bagi peternak untuk mengembangkan ayam lokal
atau buras. Ayam lokal memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi bibit
unggul dalam upaya menunjang ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan
petani.Salah satunya Kelompok Upakarti Plosoarang. Kelompok yang mewakili
Kabupaten Blitar dalam Lomba Agribisnis Peternakan Tingkat Nasional dan
harus bersaing dengan beberapa daerah lain 13 provinsi di Indonesia.
Harapannya, kelompok ini bisa mendapatkan juara terbaik tingkat nasional.
Selain itu juga bisa memberikan kontribusi, pembinaan terhadap
kelompok-kelompok peternak lain.
Hal senada juga diungkapkan oleh
Ir.Tri Maharani Rahayu, MM, Ketua Tim Penilai Nasional. Ditegaskannya,
mengikuti lomba dengan target juara bukan tujuan utama, melainkan kegiatan kelompok
seperti Kelompok Upakarti harus tetap berlanjut, kontinu dan bisa membina
kelompok lain. Dijelaskan pula, beberapa kriteria penilaian dalam lomba ini
antara lain, lokasi kandang dan usaha dari hulu sampai hilir. Setelah
meninjau lokasi lomba, tim penilai akan memberikan masukan guna usaha yang
lebih baik. Ditempat yang sama, Ketua Kelompok Upakarti Sub Peternakan,
Tuti mengatakan, keikutsertaan dalam lomba tingkat nasional merupakan
kali pertama. Dengan visi, ”Mewujudkan Masyarakat yang Produktif, Sehat dan
Sejahtera Melalui Beternak Ayam Buras,”Kelompok ini bertekad meningkatkan
produktifitas ibu rumah tangga melalui beternak ayam buras secara intensif,
menerapkan manajemen usaha kelompok secara berantai, mengubah pola pemeliharaan
unggas dari back farm menjadi intensive farm dan pengembangan
usaha home industry. Diungkapkan pula, dengan Motto Mewujudkan
Masyarakat sehat sejahtera melalui ayam buras yang sehat produktif, program
kerja kelompok ini terbagi menjadi 3 yakni jangka pendek, menengah dan panjang
(10 tahun). Jangka pendek antara lain; kemudahan mendapatkan SAPRONAK,
peningkatan status kesehatan ternak, peningkatan jumlah anggota dan produksi
usaha kelompok. Sementara jangka menengah yakni pengembangan kelompok binaan,
bebas penyakit menular dan terbentuknya koperasi kelompok. Sedangkan jangka
panjang misalnya memiliki pabrik pakan mini, memiliki breeding sendiri
dan pemasarannya. Terkait kegiatan kegiatan kelompok yakni; usaha agribisnis
Hulu antara lain pembibitan dan penetasan dengan kapasitas 5 ribu butir telur,
pembesaran ayam pedaging, penyediaan SAPRONAK. Usaha Agribisnis Hilir yakni
pemasaran DOC, pemasaran ayam hidup dan pemasaran telur konsumsi.
Dalam kesempatan tersebut dipaparkan
pula, keunggulan kelompok diantaranya; sebagian besar ibu rumah tangga,
inovasi usaha ternak melalui Inseminasi buatan (IB) Unggas, pengembangan
Pola Usaha, mengembangkan kemandirian usah serta pengelolaan usaha secara
intensif. Dia bersama kelompoknya juga siap untuk menambah inovasi dengan dukungan
banyak pihak.Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Plosoarang tersebut juga
sebagai agenda untuk meningkatkan makan telur dan daging ayam. Secara
simbolis drh. Kusno Kepala Bidang Kesehatan masyarakat Veteriner
memberikan paket telur dan daging ayam kepada siswa-siswi Sekolah Dasa(sef)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar